STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia teruskan penguatan pada penutupan perdagangan Selasa (6/2/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (7/2/2024) WIB. Melesatnya harga komoditas tersebut antara lain dipicu oleh produksi minyak Amerika Serikat (AS) dan ketegangan di Timur Tengah.
Mengutip NBC News, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Maret 2024 ditutup naik sebesar 0,73% atau 53 sen menjadi US$73,31 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman April 2024 berakhir pada posisi US$78,59 per barel, menanjak sebesar 0,77% atau 60 sen di London ICE Futures Exchange.
Produksi minyak mentah AS mencatat rekor 13,3 juta barel per hari pada bulan Desember. Namun, pemerintah setempat memperkirakan akan terjadi penurunan menjadi 12,6 juta barel per hari pada bulan Januari karena badai salju.
Produksi minyak mentah di Negeri Paman Sam tersebut diramal akan kembali mencapai 13,3 juta barel per hari pada bulan Februari. Tapi, kemudian EIA memproyeksikan angka produksi bakal turun lagi hingga pertengahan tahun ini.
Penurunan produksi minyak mentah AS telah mempengaruhi harga minyak dalam beberapa bulan terakhir. Itu karena para pelaku pasar khawatir akan terjadi kelebihan pasokan di tengah melemahnya ekonomi China. Selain itu, kalangan pelaku pasar juga memantau upaya negosiasi gencatan senjata di Gaza dan mencari tanda-tanda adanya tindakan militer AS lebih lanjut di Timur Tengah.
Antony Blinken, Sekretaris Negara AS, melakukan kunjungan ke Mesir pada hari Selasa setelah bertemu dengan Putra Mahkota Saudi pada hari Senin. Blinken berkonsultasi dengan sekutu di wilayah tersebut untuk mencari jalan keluar perdamaian di Gaza dan mencegah perang meluas menjadi konflik regional yang lebih luas.
