STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kapitalisasi pasar Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat perubahan signifikan selama periode 16–20 Desember 2024. Kapitalisasi pasar turun sebesar 3,28% menjadi Rp12.191 triliun dibandingkan Rp12.604 triliun pada pekan sebelumnya.
Menurut P.H. Sekretaris Perusahaan PT BEI, Aulia Noviana Utami Putri, rata-rata frekuensi transaksi harian Bursa juga mencatat penurunan sebesar 12,71%, menjadi 1,08 juta kali transaksi dari sebelumnya 1,24 juta kali transaksi. Penurunan ini diikuti oleh Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) yang merosot 4,65% ke level 6.983,865 dari 7.324,789 pada pekan lalu.
Rata-rata nilai transaksi harian juga mengalami penurunan tajam sebesar 39,36%, dari Rp20,19 triliun menjadi Rp12,25 triliun. Penurunan ini bersamaan dengan rata-rata volume transaksi harian yang turun 17,71%, menjadi 19,19 miliar lembar saham dari sebelumnya 23,32 miliar lembar saham.
Meski demikian, investor asing mencatatkan nilai beli bersih sebesar Rp15,84 triliun sepanjang tahun 2024. Namun, pada perdagangan akhir pekan ini, investor asing mencatat nilai jual bersih sebesar Rp417,99 miliar.
Obligasi dan Saham Baru Ramaikan BEI
Pekan ini, BEI kembali melakukan pencatatan perdana obligasi dan saham baru. Pada Senin, 16 Desember 2024, PT Petrosea Tbk (PTRO) resmi mencatatkan Obligasi Berkelanjutan I Petrosea Tahap I Tahun 2024 dan Sukuk Ijarah Berkelanjutan I Petrosea Tahap I Tahun 2024.
Obligasi dan sukuk ini mendapatkan peringkat idA+ (Single A Plus) dan idA+(sy) (Single A Plus Syariah) dari PT Pemeringkat Efek Indonesia (PEFINDO). PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) bertindak sebagai Wali Amanat dalam penerbitan ini.
“Hingga akhir 2024, total emisi obligasi dan sukuk yang tercatat sudah mencapai 140 emisi dari 68 emiten dengan nilai Rp139,16 triliun,” ungkap Aulia.
Dengan tambahan ini, jumlah total obligasi dan sukuk yang tercatat di BEI mencapai 600 emisi. Nilai nominal outstanding-nya sebesar Rp483,16 triliun dan US$86,0163 juta.
Pasar obligasi negara juga mencatatkan angka yang signifikan. Saat ini terdapat 190 seri Surat Berharga Negara (SBN) dengan nilai nominal Rp6.114,41 triliun dan US$502,10 juta. Selain itu, BEI telah mencatatkan 8 emisi Efek Beragun Aset (EBA) senilai Rp2,70 triliun.
Pada Kamis, 19 Desember 2024, pasar modal kembali semarak dengan pencatatan saham perdana PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MDIY) di Papan Utama BEI. MDIY menjadi perusahaan ke-41 yang mencatatkan sahamnya di BEI sepanjang tahun ini. MDIY bergerak di sektor Barang Konsumen Non-Primer dengan fokus pada Ritel Barang Rumah Tangga.