STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Adhi Karya Tbk (ADHI) membukukan kontrak baru sebesar Rp23,7 triliun sepanjang 2022, meningkat 57% jika dibandingkan Rp15,2 triliun pada tahun 2021. Demikian dikemukakan oleh Farid Budiyanto, Sekretaris Perusahaan ADHI dalam keterangan tertulis di Jakarta, Rabu (25/1).
Menurut Farid, kontrak terbesar ADHI sepanjang tahun 2022 terutama berasal dari lini bisnis rekayasa dan konstruksi (engineering & construction) yakni mencapai 88%, berikut lini bisnis properti sebesar 6%, dan bisnis lainnya 6%. Berdasarkan tipe pekerjaan, jelas Farid, perolehan kontrak ADHI terdiri dari proyek jalan dan jembatan sebesar 38%, gedung 19%, serta proyek Infrastruktur lainnya seperti perkeretaapian, sistem penyedian air minum (SPAM) dan bendungan sebesar 43%.
Ditinjau dari sisi pendanaan, lanjut Farid, realisasi kontrak baru dari pemerintah sebesar 27%, BUMN sebesar 9%, swasta dan lainnya sebesar 64%. Sementara itu, beberapa kontrak baru yang diperoleh ADHI pada Desember 2022, antara lain proyek Hunian Tetap di Sulawesi Tenggara, Hunian Khusus Pejuang Timor Timur, dan pembangunan Tanggul Pengaman Pantai di Pesisir Teluk Jakarta.
Tahun ini, ADHI menargetkan kontrak baru sebesar Rp27,25 triliun, tumbuh 15% dari tahun 2022. Perolehan kontrak antara lain dari proyek pembangunan infrastruktur jalan tol, pengelolaan air dan limbah, serta proyek infrastruktur lainnya. Adapun sumber dana dari Pemerintah, BUMN, maupun swasta.