STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia terbang tinggi pada penutupan perdagangan hari Kamis (12/9/2024) waktu setempat atau Jumat pagi (13/9/2024) WIB. Harga minyak mentah Amerika Serikat (AS) melonjak lebih dari 2% setelah Badai Francine menghantam Teluk Meksiko. Badai ini mengganggu produksi minyak sebelum akhirnya mendarat di Louisiana
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober ditutup meroket US$1,66 atau 2,47% menjadi US$68,97 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November berakhir melesat US$1,36 atau 1,93% mencapai US$71,97 per barel, di London ICE Futures Exchange.
Kenaikan harga minyak ini terjadi setelah pada Selasa lalu, harga minyak sempat ditutup pada level terendah sejak Desember 2021. Giovanni Staunovo, analis dari UBS, menyebutkan bahwa penurunan harga sebelumnya mungkin disebabkan oleh keraguan para pedagang terhadap kemampuan OPEC untuk mempertahankan pemotongan produksi di harga yang lebih rendah.
UBS memprediksi harga minyak akan terus naik dalam jangka pendek. Staunovo mengatakan, “Dengan kemungkinan penurunan lebih lanjut dalam persediaan minyak seiring pasokan yang tertinggal dari pertumbuhan permintaan, dan posisi spekulatif yang rendah, kami mempertahankan pandangan positif terhadap harga—kami memperkirakan harga Brent akan kembali naik di atas US$80 per barel dalam beberapa bulan ke depan.”