STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pada Februari 2025 terjadi deflasi year on year (y-on-y) sebesar 0,09% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 105,48.
Menurut keterangan BPS, Senin (03/3/2025), deflasi provinsi y-on-y terdalam terjadi di Provinsi Papua Barat sebesar 1,98% dengan IHK sebesar 103,98 dan terendah terjadi di Provinsi Nusa Tenggara Barat sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 105,81.
Sementara inflasi provinsi y-on-y tertinggi terjadi di Provinsi Papua Pegunungan sebesar 7,99% dengan IHK sebesar 115,17 dan terendah terjadi di Provinsi Riau sebesar 0,02% dengan IHK sebesar 106,42.
Sedangkan deflasi kabupaten/kota y-on-y terdalam terjadi di Kabupaten Muko Muko sebesar 2,10% dengan IHK sebesar 104,29 dan terendah terjadi di Kota Tasikmalaya sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 105,66.
Sementara inflasi kabupaten/kota y-on-y tertinggi terjadi di Kabupaten Jayawijaya sebesar 7,99% dengan IHK sebesar 115,17 dan terendah terjadi di Kota Kupang sebesar 0,01% dengan IHK sebesar 105,61.
Menurut data BPS, deflasi y-on-y terjadi karena adanya penurunan indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 12,08% serta kelompok informasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 0,26%.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami kenaikan indeks, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 2,25%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,18%; kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 1,02%; kelompok kesehatan sebesar 1,79%.
Selain itu, kelompok transportasi naik sebesar 0,94%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 1,14%; kelompok pendidikan sebesar 2,04%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 2,47%; serta kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 8,43%.
Sementara itu, tingkat deflasi month to month (m-to-m) Februari 2025 sebesar 0,48% dan tingkat deflasi year to date (y-to-d) Februari 2025 sebesar 1,24%. Tingkat inflasi y-on-y komponen inti Februari 2025 sebesar 2,48%, inflasi m-to-m sebesar 0,25%, dan inflasi y-to-d sebesar 0,55%.