STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Sebanyak 1,200 miliar saham perusahaan di bidang pengembang real estate dan properti, PT Graha Mitra Asia Tbk (RELF) akan ditawarkan ke investor publik dalam penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offering (IPO) pada 14-20 Juni 2023. Penawaran awal atau bookbuilding dimulai pada 25 Mei – 05 Juni 2023.
Menurut prospektus rencana IPO saham yang diumumkan, Jumat (26/5), manajemen RELF mengemukakan, harga perdana perseroan antara Rp 90-100 per saham. Dari IPO saham, RELF akan memperoleh tambahan modal maksimal Rp120 miliar.
Bersamaan dengan IPO saham, RELF juga menerbitkan sebanyak 1,200 miliar waran seri I. Setiap pemegang satu saham baru berhak memperoleh satu waran seri I, dimana setiap pemegang satu waran seri I berhak membeli satu saham baru Perseroan dengan harga pelaksanaan Rp125 per saham. Total hasil pelaksanaan waran seri I RELF nantinya mencapai Rp150 miliar.
Menurut manajemen RELF, dana IPO saham, setelah dikurangi biaya-biaya emisi akan digunakan untuk tiga keperluan. Pertama, sebesar 22,92% atau Rp27,500 miliar untuk pembelian tanah di Jagakarsa, jakarta Selatan. Kedua, sebesar 46,67% atau Rp56 miliar untuk pembelian tanah di Semplak Barat, Memang, Bogor. Ketiga, sisanya sebesar 30,41% atau Rp36,50 miliar untuk modal kerja RELF.
Saham dan waran seri I RELF bernominal Rp25 per unit ini akan dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 22 Juni 2023. Manajemen RELF berharap Otoritas Jasa Keuangan (OJK) dapat menerbitkan pernyataan efektif untuk IPO saham Perseroan pada 12 Juni 2023.
Pendapatan neto RELF untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2022 tercatat sebesar Rp18,347 miliar, mengalami peningkatan sebesar Rp16,379 miliar atau 833% dibandingkan dengan pendapatan neto pada tahun yang berakhir pada 31 Desember 2021 sebesar Rp1,967 miliar. Peningkatan ini terutama disebabkan oleh telah dilakukannya penjualan rumah pada tahun 2022.
Dari pendapatan bersih tersebut, laba neto RELF mencapai Rp4,487 miliar pada 2022, mengalami peningkatan sebesar Rp4,320 miliar atau 2.731% dibandingkan dengan rugi neto pada tahun 2021 sebesar Rp158 juta. Peningkatan ini sejalan dengan peningkatan pendapatan neto Perseroan.
Sementara total aset RELF juga naik, dari Rp153,16 miliar pada 2021 menjadi Rp166,04 miliar pada 2022. Total ekuitas Perseroan meningkat menjadi Rp118,46 miliar pada 2022, dari Rp113,98 miliar pada 2021. Adapun total liabilitasnya bertambah dari Rp39,18 miliar menjadi Rp45,58 miliar pada 2022.