Senin, Januari 13, 2025
30.4 C
Jakarta

Cetak Laba Rp5,70 triliun pada 2023, BSI Menorehkan Kinerja Positif di Tengah Tantangan Global

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Syariah Indonesia Tbk (BSI) sukses mempertahankan pertumbuhan keuangannya yang impresif meskipun dihadapkan pada tantangan global yang signifikan akibat meningkatnya ketegangan geopolitik dunia. Pencapaian ini tercermin dari laba yang mengalami pertumbuhan sebesar 33,88% (yoy) menjadi Rp5,70 triliun pada 2023.

Direktur Utama BSI, Hery Gunardi, menyatakan bahwa keberhasilan BSI dalam meraih kinerja positif ini terutama didukung oleh pertumbuhan pembiayaan, penghimpunan dana pihak ketiga (DPK), serta respon strategis yang adaptif.

“Alhamdulillah, di tengah situasi perekonomian global yang penuh ketidakpastian, BSI kembali membuktikan diri berhasil mencetak kinerja yang sangat baik. Hal ini tidak lepas dari langkah BSI dalam melakukan strategic response yang tepat, adaptif, dan terus berinovasi pada bisnis yang memiliki demand tinggi di market,” ujarnya, dalam keterangan resmi di Jakarta, Kamis (1/2/2024).

Selain itu, model bisnis fleksibel dan terhubung secara digital juga turut memberikan kontribusi besar dalam mendorong pertumbuhan kinerja BSI. Hery menekankan bahwa kehadiran BSI sebagai Beyond Sharia Banking menjadi kunci utama, di mana perusahaan menawarkan produk dan jasa perbankan yang lebih beragam dengan skema keuangan yang unik.

“Dengan business model yang fleksibel dan terdigitalisasi, BSI mampu mengakses masyarakat di semua segmen, baik masyarakat individu atau ritel, pelaku UMKM, maupun korporat,” tambahnya.

Dari sisi fungsi intermediasi, BSI mencatat pertumbuhan yang optimal dalam pembiayaan dan penghimpunan DPK. Pada tahun 2023, jumlah pembiayaan yang disalurkan mencapai Rp240,32 Triliun atau tumbuh 15,70% year on year, dengan kualitas pembiayaan (NPF) gross membaik pada posisi 2,08%. Komposisi pembiayaan yang disalurkan didominasi oleh segmen konsumer (54,32%), wholesale (28,09%) dan retail (17,58%).

Selain itu, pertumbuhan pembiayaan berkelanjutan menunjukkan komitmen BSI terhadap segmen tersebut. Pembiayaan berkelanjutan di BSI mencapai Rp57,7 triliun, dengan sektor UMKM sebagai yang terbesar mencapair Rp45,4 triliun. Kemudian, disusul sustainable agriculture Rp4,8 triliun, eco-efficient product Rp5,8 triliun, energi terbarukan Rp1,1 triliun dan proyek eco-green Rp549,6 miliar.

Sementara itu, penghimpunan DPK mencatat pertumbuhan sekitar 12,35% (yoy) menjadi Rp293,77 triliun. Komposisi tabungan mencapai Rp124,73 triliun atau 40%  dari keseluruhan DPK.

Tak hanya itu, pendapatan berbasis komisi (fee-based income) juga naik 12,08% (yoy) menjadi Rp4,20 triliun pada 2023. Jumlah nasabah BSI pun meningkat menjadi 19,65 juta nasabah dengan pertumbuhan mencapai 5 juta nasabah pasca merger.

Artikel Terkait

Raih 15 Juta Transaksi, BYOND BSI Targetkan 10 Juta Pengguna di 2025!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Aplikasi BYOND by BSI, super apps...

BTN Syariah Raih Laba Bersih Rp535 Miliar, Naik 33,6% di Kuartal III-2024!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk...

Tingkatkan Literasi untuk Jurnalis: BCA Syariah Adakan Workshop Literasi Keuangan

STOCKWATCH.ID (BOGOR) - PT Bank BCA Syariah (BCA Syariah)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini