STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia lagi-lagi terjungkal pada penutupan perdagangan Jumat (24/3/2023) waktu setempat. Rontoknya harga komoditas tersebut antara lain lantaran para pelaku pasar Kembali dihantui banyak kecemasan.
Mengutip Reuters, harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Mei 2023 ditutup terjatuh 70 sen atau 1,0%, menjadi 69,26 dolar AS per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah Brent untuk pengiriman Mei 2023 tergelincir 92 sen atau 1,21%, menjadi 74,99 dolar AS per barel di London ICE Futures Exchange.
Sepanjang sepekan terakhir, kedua harga acuan minyak mentah tersebut mengalami penguatan seiring meredanya gejolak sektor perbankan. Harga minyak mentah WTI melonjak 3,8% dan Brent melesat 2,8%. Padahal, selama pekan lalu, WTI dan Brent merosot tajam hingga menyentuh titik terendah dalam beberapa bulan teakhir.
Anjloknya harga minyak mentah dunia seiring mencuatnya kecemasan para pelaku pasar setelah harga saham bank-bank Eropa rontok. Merosotnya saham perbankan di Eropa membuat perhatian investor tertuju pada Deutsche Bank dan UBS Group. Muncul kekhawatiran bahwa sektor perbankan di wilayah itu akan mengalami masalah terburuk sejak krisis keuangan pada 2008.
Selain itu, kejatuhan harga minyak menah dunia juga dipicu oleh pernyataan Jennifer Granholm, Menteri Energi Amerika Serikat. Ia menyampaikan kepada kongres bahwa untuk mengisi cadangan minyak strategis negara tersebut dibutuhkan waktu beberapa tahun.
Faktor lain yang menekan harga miyak yakni menguatnya indeks dolar AS sebesar 0,6% terhadap enam mata uang utama lainnya. Ini membuat harga minyak mentah lebih mahal bagi pemegang mata uang lainnya.