Kamis, Maret 20, 2025
26.9 C
Jakarta

Dolar AS Makin Kuat! Investor Waspada Jelang Keputusan The Fed

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Dolar AS menguat pada penutupan perdagangan Rabu (26/2/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (27/2/2025) WIB. Penguatan ini seiring stabilnya imbal hasil Treasury AS di tengah kekhawatiran ekonomi dan inflasi yang masih tinggi.

Mengutip CNBC International, imbal hasil Treasury AS tenor 10 tahun sempat anjlok hampir 10 basis poin pada Selasa sebelum akhirnya naik 1 basis poin menjadi 4,308%.

Indeks dolar, yang mengukur kekuatan dolar terhadap enam mata uang utama, naik 0,1% ke level 106,37. Sementara itu, euro melemah 0,2% ke US$1,0497.

Dolar AS memang sempat turun hampir 4% dari level tertingginya dalam dua tahun terakhir. Namun, penguatan kembali terjadi karena investor masih melihat ada dorongan kuat terhadap dolar di pasar global.

Brad Bechtel, kepala global FX di Jefferies, mengatakan dolar telah mengalami tekanan sejak Januari akibat data ekonomi AS yang kurang baik. Namun, saat ini pasar cenderung menunggu kepastian lebih lanjut terkait kebijakan tarif sebelum bergerak lebih jauh.

Ekspektasi terhadap pemangkasan suku bunga The Fed masih tinggi. Pasar memperkirakan pemangkasan sebesar 53 basis poin hingga akhir tahun. Namun, peluang pemangkasan 25 basis poin baru akan melewati 50% pada pertemuan bulan Juni.

Presiden The Fed Richmond, Tom Barkin, menegaskan akan mengambil pendekatan hati-hati sebelum memutuskan kebijakan suku bunga. Ia ingin melihat inflasi benar-benar turun ke target 2% sebelum mengambil langkah lebih lanjut.

Sementara itu, pasar juga mengamati perkembangan perang dagang, terutama terkait kemungkinan tarif baru dari Trump terhadap Kanada dan Meksiko. Investor juga mencermati dampak kebijakan dari Elon Musk yang kini memimpin Departemen Efisiensi Pemerintahan AS.

Dari data ekonomi, Departemen Perdagangan AS melaporkan bahwa penjualan rumah baru turun 10,5% menjadi 657.000 unit, lebih rendah dari perkiraan 680.000 unit. Tingginya suku bunga KPR dan cuaca dingin yang ekstrem menjadi faktor utama penurunan ini.

Di pasar mata uang lain, dolar AS stabil terhadap yen di level 149,03 setelah sebelumnya sempat turun ke 148,56. Poundsterling menguat 0,2% ke US$1,2693.

Dolar Kanada melemah 0,17% ke C$1,43, sementara peso Meksiko turun 0,4% ke 20,38 per dolar AS menjelang kemungkinan pemberlakuan tarif dari AS minggu depan.

Investor kini menunggu pidato Presiden The Fed Atlanta, Raphael Bostic, serta perkembangan terbaru dari kesepakatan ekonomi antara AS dan Ukraina yang bisa berdampak pada nilai tukar global.

Artikel Terkait

Dolar AS Pangkas Penguatan Usai Keputusan The Fed

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) - Dolar Amerika Serikat (AS) mengurangi penguatannya...

Pendapatan Tumbuh, Rugi Bukalapak Naik 13,97%. Ini Penyebabnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bukalapak.Com Tbk (BUKA) mencatat pendapatan...

Turun 22,05%, Laba Distributor BBM (AKRA) Rp2,39 Triliun pada 2024, Ini Penyebabnya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini