STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia bertahan stabil pada penutupan perdagangan Rabu (26/2/2025) waktu setempat atau Kamis pagi (27/2/2025) WIB. Investor kini menanti rilis data inflasi AS serta perkembangan terbaru terkait kebijakan tarif Presiden Donald Trump.
Mengutip CNBC International, harga emas spot tercatat di US$2.915,92 per ons. Sebelumnya, logam mulia ini sempat menyentuh rekor tertinggi di US$2.956,15 pada Senin akibat kekhawatiran perang dagang yang dipicu ancaman tarif baru.
Kontrak emas berjangka AS naik 0,4% ke US$2.931,6 per ons.
Investor kini fokus pada laporan Personal Consumption Expenditures (PCE), yang menjadi indikator inflasi favorit Federal Reserve. Data ini dijadwalkan rilis Jumat dan bisa menjadi faktor penting dalam keputusan suku bunga ke depan.
Jika inflasi lebih tinggi dari perkiraan, The Fed bisa menunda pemangkasan suku bunga berikutnya. Hal ini biasanya berdampak positif bagi emas karena logam mulia dianggap sebagai lindung nilai terhadap inflasi.
Sementara itu, Trump baru saja memerintahkan penyelidikan terkait kemungkinan penerapan tarif baru pada impor tembaga. Langkah ini bertujuan untuk meningkatkan produksi dalam negeri dan memperkuat industri kendaraan listrik, peralatan militer, serta infrastruktur energi.
Direktur perdagangan logam High Ridge Futures, David Meger, mengatakan tren bullish emas masih kuat, meskipun saat ini pasar memasuki fase konsolidasi menjelang rilis data ekonomi penting.
Saat ini, pasar memperkirakan ada pemangkasan suku bunga The Fed sebesar 54 basis poin hingga akhir tahun. Ini berarti kemungkinan dua kali pemangkasan masing-masing 25 basis poin, dengan peluang 20% untuk tambahan pemangkasan lagi.
Selain emas, harga perak naik 0,6% ke US$31,91 per ons. Platinum naik tipis 0,1% ke US$967,50, sedangkan paladium turun 0,2% ke US$926,07 per ons.