STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia jatuh terpuruk pada penutupan perdagangan Senin (2/10/2023) waktu setempat atau Selasa pagi (3/10/2023) WIB. Anjloknya harga komoditas ini dipicu oleh menguatnya mata uang dolar Amerika Serikat (AS). Ini juga disebabkan oleh aksi ambil untung yang dilakukan para investor memanfaatkan reli harga yang sebelumnya terjadi.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman November 2023 ditutup anjlok US$1,97, atau sekitar 2,2%, menjadi US$88,82 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Desember 2023 tergelincir US$1,49, atau sekitar 1,6%, menjadi US$90,71 per barel di London ICE Futures Exchange.
Greenback melesat ke posisi tertinggi dalam 10 bulan terakhir setelah Negeri Paman Sam tersebut terhindar dari terjadinya government shutdown pada 1 Oktober. Selain itu, data terbaru mendukung Federal Reserve (The Fed)) untuk mempertahankan suku bunga. Kondisi ini dapat menghambat pertumbuhan ekonomi.
Tingginya suku bunga The Fed dan menguatnya dolar AS membuat harga minyak yang diperdagangkan dalam mata uang Negeri Paman Sam tersebut menjadi lebih mahal bagi pemilik dana dalam mata uang lain.