Kamis, April 17, 2025
28.1 C
Jakarta

Dow Pecahkan Rekor, Tapi Saham Teknologi Bikin S&P dan Nasdaq Terpuruk!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir beragam pada penutupan perdagangan hari Senin, 26 Agustus 2024 waktu setempat. Di tengah kenaikan tajam yang membawa Dow Jones Industrial Average ke rekor tertinggi, saham-saham teknologi justru menyeret turun indeks S&P 500 dan Nasdaq Composite.

Mengutip CNBC International, Indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, AS, berhasil naik 65,44 poin atau 0,16% menjadi 41.240,52. Meskipun sempat melonjak lebih dari 200 poin di awal perdagangan, Dow akhirnya turun dari level tertingginya. Sementara itu, Indeks S&P 500 (SPX) justru turun 17,77 poin atau 0,32% menjadi 5.616,84. Hal senada terjadi pada Indeks Nasdaq Composite (IXIC), jatuh 152,03 poin atau 0,85% menyentuh 17.725,76.

Para investor mulai menarik diri dari saham teknologi dan mengalihkan fokusnya ke sektor lain. Di S&P 500, sektor energi mencatatkan kenaikan lebih dari 1%, sedangkan sektor teknologi melemah 1%. Saham Nvidia turun 2,3% menjelang laporan pendapatannya yang dinantikan pada Rabu sore. Laporan ini dipandang sangat penting bagi pasar, terutama dengan antusiasme terhadap teknologi AI yang selama ini mendorong pasar saham. Saham-saham chip lainnya seperti Broadcom dan Micron juga mengalami penurunan.

Analis dari Baird, Ross Mayfield, menyatakan bahwa ada kekhawatiran yang berkembang di sektor teknologi menjelang laporan pendapatan Nvidia. “Pasar sebenarnya dalam kondisi yang cukup sehat, tetapi sulit untuk mencetak kenaikan besar jika teknologi menjadi beban — sektor ini terlalu besar dalam indeks — dan saat ini, teknologi justru menjadi beban,” kata Mayfield.

Pada awal Agustus, pasar berada di bawah tekanan akibat kekhawatiran akan kemungkinan resesi dan pembalikan perdagangan hedge fund yang terkait dengan yen Jepang. Hal ini sempat menjatuhkan saham-saham dari level tertingginya. Pada 5 Agustus, S&P 500 anjlok 3%, mencatatkan penurunan satu hari terbesar sejak 2022. Dow juga mengalami penurunan terbesar dalam dua tahun, terjun lebih dari 1.000 poin.

Namun, setelah itu, harapan akan penurunan suku bunga oleh Federal Reserve dan membaiknya data ekonomi AS mendorong saham kembali naik. S&P 500 telah melonjak 8% sejak 5 Agustus dan kini hanya kurang dari 1% dari rekor tertingginya yang tercipta pada pertengahan Juli. Dow juga naik lebih dari 6%. Pemulihan ini meluas ke pasar yang lebih luas, termasuk Russell 2000 yang ikut menguat setelah pernyataan Ketua Fed, Jerome Powell.

Pekan lalu, pernyataan Powell yang memberi sinyal penurunan suku bunga menjadi sorotan utama. Wall Street sangat mengharapkan pemotongan suku bunga, terutama setelah beberapa data ekonomi yang mengkhawatirkan memicu penurunan saham di awal Agustus dan membuat investor cemas bahwa tingginya biaya pinjaman bisa merusak ekonomi AS.

Meskipun demikian, Powell tidak memberikan kejelasan kapan atau seberapa besar suku bunga akan diturunkan. Investor tetap optimis bahwa pemotongan suku bunga akan terjadi pada pertemuan kebijakan Fed di bulan September, menurut alat FedWatch dari CME Group.

Sam Stovall, kepala strategi investasi di CFRA Research, menyebutkan, “Kami pikir mereka akan melakukan penurunan 25 basis poin pada September, November, dan Desember, karena mereka ingin pasar tahu bahwa mereka tidak ketinggalan, tetapi pada saat yang sama, mereka ingin memastikan bahwa mereka tidak akan terlalu cepat beralih ke mode pemotongan.”

Artikel Terkait

Wall Street Ambruk! Dow Anjlok Hampir 700 Poin, Nasdaq Merosot 3% Gegara Saham Teknologi

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street melemah tajam pada penutupan perdagangan...

Bursa Saham Eropa Melemah, Saham Chip Raksasa ASML Anjlok 5%

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa melemah pada penutupan...

Pasar Asia-Pasifik Melemah Gegara Kekhawatiran Perang Dagang, Hang Seng Ambles Hampir 2%

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik kompak ditutup melemah...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>