STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Saham PT Dharma Polimetal Tbk (DRMA) direkomendasikan “beli” dengan target harga Rp830 per unit. Target tersebut lebih tinggi 26,87% dari harga penutupan DRMA di level Rp670 per unit, Rabu (21/9).
Tim analis pasar modal Samuel Sekuritas Indonesia memproyeksikan, pendapatan dan laba bersih emiten di bidang manufaktur komponen kendaraan bermotor ini dapat tumbuh masing-masing sebesar 15,9% dan 58,5% pada 2022.
“Estimasi ini, tidak termasuk keuntungan dari penjualan asetnya di Balaraja pada tahun lalu,” tulis tim analis pasar modal Samuel Sekuritas Indonesia, dalam laporan risetnya, Kamis (22/9).
Menurut tim analis pasar modal Samuel Sekuritas, beberapa katalis positif yang dinilai dapat mendorong kinerja DRMA ke depan, yaitu keberhasilan proyeknya dengan Hyundai yang baru dimulai di awal tahun ini, dimana pertumbuhan penjualan mobil Hyundai yang signifikan di Indonesia.
Hyundai berhasil menjual sekitar 19.000 mobil di Indonesia pada periode Januari 2022 hingga Agustus 2022. Penjualan tersebut lima kali lebih banyak dari angka penjualannya selama tahun 2021.
Selain itu, pulihnya produksi dan penjualan 2W di Indonesia pada Agustus 2022, yaitu sebanyak 524 ribu unit, naik 60,8% jika dibandingkan Juli 2022. Tidak itu saja. Proyek baru dengan Toyota dan Daihatsu yang akan dimulai tahun depan, serta proyek-proyek baru lainnya, termasuk stasiun pengisian EV dan lokalisasi komponen EV akan menjadi katalis positif bagi Perseroan.
Menurut data StockWatch, Kamis (22/9), hingga pukul 09.48 WIB, harga saham DRMA di Bursa Efek Indonesia (BEI) naik Rp15 (2,24%) menjadi Rp685, dari harga penutupan sebesar Rp670 per uni, Rabu (21/9).