STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Setelah empat sesi sebelumnya jatuh tergelincir, harga minyak mentah dunia berakhir rebound pada penutupan perdagangan Jumat (5/5/2023) waktu setempat. Adapun pemicu merosotnya harga komoditas tersebut selama beberapa hari sebelumnya karena para pelaku pasar mencemaskan krisis perbankan yang terjadi akan berdampak pada melambatnya pertumbuhan ekonomi dan turunnya permintaan bahan bakar minyak (BBM).
Laporan yang dirilis perusahaan jasa perminyakan Baker Hughes pada Jumat menunjukkan bahwa jumlah fasilitas pemboran minyak yang aktif di Amerika Serikat turun 3 menjadi 588 pekan ini.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2023 meningkat US$2,78, atau sekitar 4,1% menjadi US$71,34 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli 2023 menanjak US$2,80 atau sekitar 3,9% menjadi US$75,30 per barel di London ICE Futures Exchange.
Dalam sepekan terakhir, harga minyak WTI dan Brent masing-masing merosot 7,1% dan 5,3%.