STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas naik tipis pada penutupan perdagangan Jumat (6/12/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (7/12/2024) WIB. Kenaikan ini didorong oleh laporan terbaru yang menunjukkan adanya pelambatan di pasar tenaga kerja AS pada November 2024. Hal ini memicu harapan pasar bahwa The Fed akan menurunkan suku bunga dalam waktu dekat.
Mengutip CNBC International, kontrak emas berjangka AS naik 0.2%, menjadi US$ 2,654.50 per ons. Harga emas spot juga mengalami kenaikan tipis, mencapai US$ 2,632.53 per ons.
Laporan tersebut menunjukkan meskipun lapangan kerja di AS terus meningkat pada November, ada tanda-tanda pasar tenaga kerja mulai melambat. Ini membuka peluang bagi The Fed untuk kembali menurunkan suku bunga.
“Data ini cukup seimbang. Nonfarm payroll lebih tinggi dari yang diperkirakan, yang sedikit memberikan sentimen negatif untuk emas dalam jangka pendek. Namun, sektor swasta sedikit lebih rendah dari perkiraan, sekitar 9.000 pekerjaan, yang menguatkan potensi penurunan suku bunga oleh The Fed dalam waktu dekat,” kata Alex Ebkarian, Chief Operating Officer di Allegiance Gold.
Laporan itu juga mengungkapkan bahwa nonfarm payrolls AS meningkat 227.000 pekerjaan pada bulan November. Angka tersebut lebih tinggi dari perkiraan sebelumnya, yang hanya memperkirakan kenaikan 200.000 pekerjaan. Sebelumnya, data untuk Oktober juga direvisi naik 36.000 pekerjaan.
Setelah laporan tersebut, dolar AS dan imbal hasil Treasury AS turun. Hal ini semakin meningkatkan harapan pasar akan ada penurunan suku bunga, yang turut mendukung reli harga emas sepanjang tahun ini.
Penurunan suku bunga membuat emas yang tidak menghasilkan bunga lebih menarik bagi investor. Saat ini, pasar melihat ada 91% kemungkinan penurunan suku bunga sebesar 25 basis poin pada pertemuan The Fed bulan Desember. Sebelumnya, kemungkinan ini hanya sebesar 72%.
“Laporan ini termasuk dalam kategori ‘Goldilocks’, yang berarti datanya tidak terlalu panas dan tidak terlalu dingin. Ini membuka jalan bagi The Fed untuk melanjutkan rencananya menurunkan suku bunga pada pertemuan Desember,” ungkap Jim Wyckoff, analis pasar senior di Kitco Metals.
Namun, harga logam mulia lainnya tidak mengikuti tren emas. Harga perak spot turun 0.7% menjadi US$ 31.13 per ons, meskipun mengalami penguatan dalam sepekan terakhir. Begitu juga dengan harga platinum yang turun 0.6% menjadi US$ 932.30, sementara harga palladium sedikit menguat 0.2% menjadi US$ 965.00. Kedua logam ini diperkirakan akan mencatatkan kerugian mingguan kedua berturut-turut.