Kamis, Maret 20, 2025
26.9 C
Jakarta

Harga Emas Turun di Tengah Kenaikan Imbal Hasil Obligasi AS, Pasar Tunggu Data Ketenagakerjaan

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia turun tipis pada penutupan perdagangan Kamis (6/3/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (7/3/2025) WIB, setelah mencatat kenaikan dalam tiga sesi berturut-turut. Penurunan ini terjadi karena kenaikan imbal hasil obligasi AS dan aksi ambil untung dari investor. Pasar kini menanti data ketenagakerjaan AS yang akan dirilis Jumat untuk mencari petunjuk terkait kebijakan moneter Federal Reserve.

Mengutip CNBC International, kontrak emas di pasar spot turun 0,1% ke US$2.915,83 per ons. Sementara itu, kontrak berjangka emas AS ditutup hampir tak berubah di US$2.926,6 per ons.

Analis senior Kitco Metals, Jim Wyckoff, mengatakan tekanan jual ringan muncul akibat aksi ambil untung setelah kenaikan sebelumnya. “Fundamental emas masih bullish, tetapi kenaikan imbal hasil obligasi AS memberikan tekanan kecil pada pasar,” ujarnya.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun mencapai level tertinggi dalam lebih dari satu minggu. Hal ini membuat emas, yang tidak memberikan imbal hasil, menjadi kurang menarik bagi investor.

Meski turun tipis, harga emas masih menguat lebih dari 10% sepanjang tahun ini akibat ketidakpastian geopolitik. Pada 24 Februari lalu, harga emas bahkan mencetak rekor tertinggi sepanjang masa di US$2.956,15 per ons.

Di sisi lain, kebijakan tarif AS turut mempengaruhi sentimen pasar. Pemerintahan AS menerapkan tarif 25% terhadap impor dari Meksiko dan Kanada pada Selasa, serta tarif tambahan untuk barang-barang China. Namun, pada Rabu, Gedung Putih mengonfirmasi bahwa tarif untuk produsen mobil Kanada dan Meksiko akan ditangguhkan selama satu bulan, asalkan mereka mematuhi perjanjian perdagangan yang berlaku.

Seluruh perhatian kini tertuju pada data non-farm payrolls AS yang akan dirilis Jumat. Para ekonom yang disurvei Reuters memperkirakan akan ada penambahan 160.000 pekerjaan pada Februari.

The Fed masih mempertahankan suku bunga stabil tahun ini setelah melakukan tiga kali pemangkasan pada tahun lalu. Namun, pasar memperkirakan pemangkasan suku bunga akan kembali dilakukan pada Juni mendatang.

“Masih ada potensi pemangkasan suku bunga lebih banyak dari yang diperkirakan, mengingat adanya kelemahan data ekonomi. Ini menambah ketidakpastian di pasar,” kata Fawad Razaqzada, analis di City Index dan FOREX.com. “Meski ada berbagai sinyal yang bertentangan, harga emas tetap bertahan di dekat level tertinggi baru-baru ini dan masih berpotensi mencapai US$3.000 dalam waktu dekat.”

Sementara itu, harga perak di pasar spot naik 0,2% ke US$32,70 per ons. Palladium menguat 0,4% ke US$946,58 per ons, dan platinum stabil di US$965,76 per ons.

Artikel Terkait

Harga Emas Menguat! The Fed Tahan Suku Bunga dan Isyaratkan Dua Pemangkasan di 2025

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali naik pada penutupan...

Harga Minyak Stabil! The Fed Sebut Ketidakpastian Ekonomi Meningkat

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia stabil pada...

Emas Cetak Rekor Baru! Ketegangan di Gaza dan Tarif Trump Jadi Pemicu!

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia kembali mencetak rekor baru...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini