STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia berhasil bangkit menguat pada penutupan perdagangan Kamis (17/8/2023) waktu setempat atau Jumat pagi (16/8/2023) WIB. Melesatnya harga komoditas tersebut antara lain dipicu oleh melemahnya nilai tukar dolar Amerika Serikat (AS) dan sinyal positif ekonomi Tiongkok .
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2023 ditutup menanjak US$1,01, atau sekitar 1,3%, menjadi US$80,93 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober 2023 berakhir 2023 mendaki 67 sen, atau sekitar 0,8%, menjadi US$84,12 per barel di London ICE Futures Exchange.
Nilai tukar dolar AS jatuh dengan indeks dolar AS berkurang dari level tertinggi dalam dua bulan terakhir. Ini terjadi sehari setelah risalah rapat Federal Reserve (The Fed) yang mengisyaratkan kemungkinan berlanjutnya kenaikan suku bunga. Di sisi lain, data terbaru menunjukan tangguhnya ekonomi AS.
Meningkatnya suku bunga membuat biaya pinjaman naik. Ini dapat menghambat laju pertumbuhan ekonomi dan memangkas permintaan minyak mentah.
Sementara itu, Bank sentral Tiongkok mengatakan akan menjaga likuiditas cukup dan mempertahankan kebijakan yang “tepat dan kuat” untuk mendukung percepatan pemulihan ekonomi. Para pelaku pasar menyambut baik sikap Negeri Tirai Bambu tersebut yang tidak akan mentolerir pelemahan dalam aktivitas ekonomi.