STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Harga Penawaran Umum Terbatas (PUT) 15,003 miliar saham PT Pan Brothers Tbk (PBRX) ditetapkan sebesar Rp50 per saham. Dari PUT saham, emiten produsen terkstil dan garmen itu, berpeluang mendapat tambahan modal Rp750,18 miliar.
Disebutkan dalam prospektus tambahan rencana PUT yang disampaikan ke Bursa EFek Indonesia (BEI), Senin (9/1), PUT saham PBRX dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (HMETD) itu akan direalisasikan pada Februari 2023. Rencana PUT saham tersebut sudah disetujui oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK).
Harga PUT di atas lebih rendah dari harga saham PBRX di BEI. Saham PBRX ditutup pada harga Rp100, Jumat (6/1), naik Rp1 dibandingkan Rp99 per unit, Kamis (5/1). Jika dibandingkan dengan harga penutupan per 30 Desember 2022 sebesar Rp108, harga PBRX turun 8%.
Direksi PBRX mengemukakan, dana hasil PUT tersebut setelah dikurangi dengan biaya-biaya emisi, untuk modal kerja guna mendukung pengembangan usaha PBRX berupa peningkatan penjualan, yang meliputi biaya bahan baku, berupa pembelian kain dengan kualitas tinggi yang memenuhi spesifikasi pembeli, biaya produksi dan pemeliharaan, serta biaya operasional dan pemasaran.
PT Trisetijo Manunggal Utama sebagai pemegang saham utaman PBRX dengan kepemilikan 27,99% menyediakan dana hingga Rp750 miliar untuk membeli right issue ini. Direksi menambahkan, Trisetijo Manunggal Utama akan melaksanakan seluruh rights issue yang menjadi haknya sebanyak 4,19 miliar saham dengan harga pelaksanaan Rp50 per saham. Dengan jumlah tersebut, maka Trisetijo harus mengeluarkan dana sebesar Rp209 miliar untuk menebus hak rights issue-nya.
Selain itu, lanjut Direksi PBRX, Trisetijo Manunggal juga akan membeli sebagian dari sisa saham yang tidak diambil bagian oleh pemegang rights issue lainnya, baik melalui pelaksanaan HMETD atau melalui pemesanan saham tambahan dengan jumlah maksimal 10,8 miliar saham atau ekuivalen sebesar Rp540 miliar.