STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Perusahaan milik konglomerat asal Kalimantan Haji Isam, PT Jhonlin Agro Raya Tbk (JARR), telah melakukan penandatangangan kontrakĀ dari Pertamina Patra Niaga senilai Rp1,65 triliun pada 11 Januari 2024.
Direktur Keuangan JARR Temmy Iskandar dalam keterangan tertulis di Jakarta, Senin (15/1/2024) mengemukakan, perjanjian kontrak tersebut dalam rangka pengadaan biodiesel atau fatty acid methyl ester (FAME). Ā āEstimasi nilai kontrak tersebut mencapai Rp1,65 triliun,ā tulisTemmy dalam keterangannya.
Menurut Temmy, Ā nilai kontrak tersebut belum termasuk dengan Pajak Pertambahan Nilai (PPN). Selain itu, Temmy menegaskan, tidak terdapat Ā hubungan afilias antara Johnlin Agro Raya (JARR) dengan Pertamina Patra Niaga.
Sebelumnya, Jhonlin Agro Raya (JARR) melakukan merger atau pengggabungan usaha dengan PT Jhonlin Agro Lestari (Jal). Merger ini diyakini dapat mendorong integrasi dan optimalisasi dari sisi rantai pasok. Dari sisi JARR, merger dapat mengintegrasikan logistik, jaringan distribusi, dan kemampuan produksi, serta menyederhanakan proses, mengurangi biaya transportasi, dan mencapai efisiensi.
Sementara sari sudut pandang JAL, penggabungan usaha memberikan nilai tambah atas Tandan Buah Segar (TBS), serta meningkatkan pengelolaan minyak kelapa sawit (crude palm oil/CPO) yang akhirnya diproses menjadi biodiesel.
Saat ini, menurut Temmy, JARR memiliki total izin Hak Guna Usaha (HGU) seluas 17.020,26 hektar. Selain itu, Perseroan Ā memiliki satu unit pabrik biodiesel dan pabrik minyak goreng yang telah beroperasi sejak tahun 2023. Sementara itu, total luas lahan hak guna usaha (HGU) JAL saat ini seluas 10.916,46 hektar.
Per September 2023, JARR membukukan laba sebesar Rp47,62 miliar, naik 17% jika dibandingkanRp40,39 miliar pada periode sama 2022. Kendati laba tumbuh, penjualan emiten kelapa sawit itu turun 9,6% jadi Rp3,09 triliun pada Januari-September 2023, dari Rp3,42 triliun pada Januari-September 2022.