STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Minahasa Membangun Hebat Tbk (HBAT) telah mengantongi pernyataan efektif dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) untuk melaksanakan penawaran umum perdana saham atau initial public offering (IPO) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Menurut manajemen HBAT, dalam informasi tambahan prospektus yang diumumkan, Selasa (1/8), setelah mendapatkan pernyataan efektif dari OJK pada 28 Juli 2023, Perseroan melaksanakan IPO saham yang mulai dibuka pada 1-3 Agustus 2023, dan kemudian dilanjutkan dengan pencatatan saham di BEI pada 7 Agustus 2023.
Emiten di bidang usaha real estate ini membidik dana IPO sebesar Rp26 miliar dari pelepasan sebanyak 23,13% saham ke publik dari modal ditempatkan dan disetor penuh setelah IPO atau maksimal 240,740 juta saham dengan harga penawaran Rp108 per saham baru.
Menurut manajemen HBAT, sebesar 46,20% dana IPO saham akan digunakan untuk pembelian landbank. Berikut, sebesar 45.36% untuk biaya pembangunan fasilitas umum serta sarana dan prasarana perumahan. Sisanya sebesar 8,44% untuk modal kerja Perseroan.
Perseroan berhasil mencaat kinerja positif sepanjang tahun 2022. Penjualan HBAT mencapai Rp33,864 miliar pada 2022. Angka ini tumbuh 185,77% bila dibandingkan dengan penjualan sebesar Rp11,850 miliar pada 2021.
Peningkatan ini terutama disebabkan oleh naiknya unit rumah yang dijual dimana pada 2021 Perseroan hanya menjual cluster Bunaken dan masih dalam tahap pengembangan lahan dan pembangunan unit/cluster lainnya. Sedangkan di tahun 2022, Perseroan sudah mampu melakukan penjualan unit yang dibangunnya, terutama dengan adanya tambahan
cluster baru yaitu Rosewood dan Boulevard.
Dari penjualan tersebut, HBAT berhasil membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp13,909 miliar pada 2022. Pencapaian ini meningkat sebesar 495,37% jika dibandingkan dengan laba tahun berjalan HBAT sebesar Rp2,336 miliar pada 2021.
“Peningkatan laba HBAT pada 2022 dikarenakan kemampuan manajemen dalam melakukan peningkatan penjualan. Hal ini diikuti dengan efisiensi dan efektivitas dalam operasional sehingga dapat menekan beban usaha dan beban lain-lain sehingga meningkatkan profitabilitas Perseroan,” tulis manajemen HBAT.
Sementara jumlah aset HBAT mencapai Rp39,573 miliar pada 2022. Pencapaian ini tumbuh 128,8% dibandingkan dengan jumlah aset sebesar Rp17,295 miliar pada 2021. Peningkatan ini terutama disebabkan adanya peningkatan aset lancar berupa tanah yang dapat dikembangkan dan peningkatan pada piutang usaha seiring dengan peningkatan penjualan.
Adapun jumlah liabilitas dan ekuitas perseroan sepanjang tahun 2022 masing-masing sebesar Rp3,334 miliar dan Rp36,238 miliar. Jumlah ekuitas HBAT meningkat sebesar 394% dibandingkan sebesar Rp7,336 miliar pada 2021. Peningkatan jumlah ekuitas ini disebabkan oleh naiknya modal dari para pemegang saham pendiri Perseroan