STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Bursa Saham Wall Street kembali rontok berjamaah pada penutupan perdagangan Rabu (18/1/2023) waktu setempat. Anjloknya akhir perdagangan Bursa Saham Amerika Serikat (AS) itu antara lain dipicu oleh sikap para investor yang semakin khawatir bhawa The Fed akan terus menaikkan suku bunga meskipun ada tanda-tanda perlambatan inflasi.
Penurunan indeks terjadi setelah pengajuan awal untuk asuransi pengangguran turun ke level terendah sejak akhir Juni pekan lalu. Menurut data Departemen Tenaga Kerja jumlah klaim tunjangan pengangguran mingguan lebih rendah dari ekspektasi. Pasar tenaga kerja AS tetap solid meski Federal Reserve (The Fed) mengetatkan kebijakan moneter. Ini memberikan sinyal bahwa pasar tenaga kerja kuat di tengah perlambatan ekonomi..
Kondsi di atas kembali mencuatkan kekhawatiran bahwa The Fed akan menaikan suku bunga secara agresif tahun ini sehingga akan memicu terjadinya resesi di AS.
Mengutip Reuters, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, Amerika Serikat ditutup anjlok 252,4 poin (0,76%) menjadi 33.044,56. Kondisi serupa terjadi pada indeks S&P 500 yang turun 30,01 poin (0,76%) menjadi 3.898,85. Demikian pula yang terjadi dengan indeks Nasdaq longsor 104,74 poin (0,96%) menjadi 10.852,27.