Kamis, Januari 16, 2025
28.1 C
Jakarta

Melonjak 2%, Harga Minyak Dunia Sentuh Level Tertinggi 4 Bulan!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak dunia naik sekitar 2% menyentuh level tertinggi dalam empat bulan pada penutupan perdagangan Senin (18/3/2024) waktu setempat atau Selasa pagi (19/3/2024) WIB. Ini antara lain didorong oleh penurunan ekspor minyak mentah dari Irak dan Arab Saudi. Selain itu, tampak tanda-tanda penguatan permintaan dan pertumbuhan ekonomi di Tiongkok dan Amerika Serikat.

Mengutip Reuters, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman April 2024 ditutup mendaki sebesar US$1,68 atau sekitar 2,1% menjadi US$82,72  per barel di New York Mercantile Exchange. WTI berakhir pada level tertinggi sejak 27 Oktober 2023.

Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Mei 2024 melesat sebesar US$1,55 atau sekitar 1,8% mencapai US$86,89 per barel di London ICE Futures Exchange. Ini merupakan penutupan Brent tertinggi sejak 31 Oktober 2023.

Di sisi pasokan, Irak, produsen terbesar kedua OPEC, mengatakan akan mengurangi ekspor minyak mentah menjadi 3,3 juta barel per hari (bph) dalam beberapa bulan mendatang untuk mengompensasi kelebihan kuota OPEC+ sejak Januari. Aksi Irak ini akan mengurangi pengiriman sebesar 130.000 bph dari bulan lalu.

Pada Januari dan Februari, Irak memompa minyak secara signifikan, lebih banyak dari target yang disepakati dengan OPEC+.

Di Arab Saudi, produsen terbesar OPEC, ekspor minyak mentah turun menjadi 6,297 juta bph pada Januari dari 6,308 juta bph pada Desember.

Sementara itu, serangan Ukraina terhadap infrastruktur energi Rusia, diperkirakan telah menghentikan sekitar 7% i kapasitas pengilangan minyak pada kuartal pertama. Ini akan mendorong Rusia untuk meningkatkan ekspor minyak melalui pelabuhan baratnya pada bulan Maret sebesar hampir 200.000 bph menjadi sekitar 2,15 juta bph.

Di AS, produksi minyak dari wilayah penghasil utama shale diproyeksikan akan naik pada April mencapai level tertinggi dalam empat bulan.

Tanda-tanda Meningkatnya Permintaan

Tiongkok, negara importir minyak terbesar di dunia, produksi pabrik dan penjualan eceran melampaui ekspektasi dalam periode Januari-Februari. Ini menandai awal yang solid untuk tahun 2024 dan memberikan sedikit kelegaan bagi pembuat kebijakan meskipun kelemahan di sektor properti tetap menjadi beban bagi ekonomi dan kepercayaan.

Produksi minyak mentah Tiongkok pada Januari dan Februari naik 3% dibandingkan dengan dua bulan yang sama tahun sebelumnya.

Sementara itu, Federal Reserve (The Fed) diperkirakan akan mempertahankan suku bunga. Pertumbuhan ekonomi AS yang lebih kuat dari perkiraan dan inflasi yang lebih tinggi tahun ini membuat investor menunda ekspektasi pemotongan suku bunga pertama The Fed menjadi Juni, dari Mei.

Suku bunga yang lebih rendah akan mengurangi biaya membeli barang dan jasa, yang dapat meningkatkan pertumbuhan ekonomi dan permintaan minyak.

Menteri Energi AS Jennifer Granholm mengatakan stok minyak mentah di Cadangan Strategis Minyak Bumi (SPR) pada akhir tahun akan setara atau melebihi level yang ada sebelum penjualan masif dua tahun yang lalu.

Kilang BP dengan kapasitas 435.000 bph di Whiting, Indiana, kembali beroperasi normal untuk pertama kalinya sejak pemadaman listrik pada bulan Februari.

Artikel Terkait

Harga Emas Melonjak Tajam! Data Inflasi AS Buka Peluang Pemangkasan Suku Bunga Federal Reserve

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia melonjak signifikan pada penutupan...

Harga Minyak Naik Pesat! Sanksi Rusia dan Stok AS Jadi Pemicunya

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia naik lebih...

Harga Emas Naik Tipis! Investor Berharap The Fed Turunkan Suku Bunga

STOCKWATCH.ID (CHICAGO) – Harga emas dunia mencatat kenaikan tipis pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini