STOCKWATCH.ID (JAKARTA)-Pendapatan konsolidasi PT Nusa Konstruksi Enjineering Tbk (DGIK) ditargetkan sebesar Rp536,24 miliar pada tahun 2024. Target pendapatan emiten jasa konstruksi tersebut, sekitar 25% di atas proyeksi pendapatan DGIK tahun 2023 yang sebesar Rp373,04 miliar.
Direksi DGIK dalam materi paparan publik yang disampaikan ke Bursa Efek Indonesia (BEI), Minggu (17/12) mengemukakankan, target Perseroan tersebut dengan estimasi proyek-proyek konstruksi akan membaik pada tahun depan.
Menurut Direksi, untuk mencapai target pendapatan tahun depan, pihaknya memiliki sejumlah strategi. Antara lain, melakukan efisiensi biaya operasional, dan optimasi asset dan peralatan Perseroan. Selain itu, Perseroan juga akan memaksimalkan sinergi dengan anak dan cucu usaha untuk mendukung proyek-proyek yang dikerjakan Perseroan pada tahun depan nanti.
Di samping menerapkan sejumlah strategi di atas, Perseroan juga mengincar pertumbuhan kontrak baru sebesar 35% pada tahun 2024. Sementara hingga November 2023, DGIK telah memperoleh kontrak baru sebesar Rp1,22 3 triliun. Ini terdiri atas kontrak dari pihak swasta sebesar 58% dan pemerintah 42%. Adapun proyek infrastruktur menyumbang 58% dan proyek gedung 42%
Hingga September 2023, DGIK membukukan pendapatan sebesar Rp298,54 miliar, naik 8,37% dari Rp275,47 miliar pada Januari-September 2022. “Pencapaian pendapatan tersebut mencerminkan 80% dari target Rp219,25 miliar tahun 2023,” tulis Direksi dalam materi paparan public, Minggu (17/12).
Penyumbang terbesar pendapatan DGIK pada Januari-September 2023 berasal dari konstruksi gedung yakni seebsar Rp157,14 miliar, sedangkan konstruksi sipil mengkontribusi pendapatan sebesar Rp141,39 miliar.
Pertumbuhan pendapatan dsiertai dengan peningkatan beban kontrak sebesar 0,56% jadi Rp235,77 miliar, dari Rp234,44 miliar pada Januari-September 2022. Namun, laba kotor Perseroan tumbuh 52,98% jadi Rp62,76 miliar pada Januari-September 2023, dibanding Rp41,03 miliar pada Januari-September 2022.
Setelah dikurangi dengan beban usaha dan beban lain-lain, emiten jasa kontruksi beraset Rp963,39 miliar per September 2023 itu membukukan laba bersih sebesar Rp17,42 miliar pada Januari-September 2023. Di periode yang sama tahun 2022, perusahaan jasa konstruksi tersebut merugi sebesar Rp9,65 miliar.