STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Sampai dengan 31 Maret 2023, sebanyak 107 perusahaan tercatat di pipeline yang akan melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offerig (IPO) PT Bursa Efek Indonesia (BEI). Hal itu disampaikan oleh Inarno Djajadi, Dewan Komisioner Otoritas Jasa Keuangan (DK OJK) Bidang Pasar Modal, dalam keterangan per secara daring di Jakarta, Senin (3/4/2023). “Hingga 31 Maret 2023, tercatat Rp54,24 triliun (penghimpunan dana) dengan jumlah emiten baru tercatat 24 emiten,” jelasnya.
Menurut Inarno, dari aksi korporasi ini, total dana publik yang dibidik para calon emiten tersebut mencapai Rp123,83 triliun. “Terkait target fund rise kami selalu mereview. Sampai saat ini kami melihat masih cukup sesuai kondiis yang ada. Jadi kita tidak melakukan adjustment apapun,” ujarnya.
Penghimpunan dana melalui Pasar Modal, lanjut dia, melanjutkan pertumbuhan yang cukup baik. Sampai dengan 31 Maret 2023 kata Inarno, total dana public yang berhasil diraup melalui Pasar Modal tercatat sebesar Rp54,24 triliun. Adapun jumlah emiten baru mencapai 24 perusahaan.
Inarno menambahkan, penggalangan dana di Pasar Modal juga dilakukan dengan cara Security Crowd Fund (SCF). Ini merupakan alternatif pendanaan bagi UMKM. Hingga kini, OJK telah memberikan izin kepada 16 penyelanggara SCF. Itu terdiri dari 376 penerbit dan 145,900 pemodal. Sedangkan total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp817,7 miliar.