STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Inarno Djajadi, Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon Otoritas Jasa Keuangan (OJK), mengumumkan bahwa sebanyak 59 perusahaan sedang mengantre untuk melakukan penawaran umum perdana atau Initial Public Offering (IPO) saham di Bursa Efek Indonesia (BEI). “Rencaa IPO oleh emiten baru sebanyak 59 perusahaan,” ungkap Inarno dalam keterangan pers di Jakarta, Selasa (20/2/2024).
Menurut Inarno, antusiasme penggalangan dana dari Pasar Modal Indonesia masih tinggi. Dalam kurun waktu kurang dari dua bulan tahun 2024, total penghimpunan dana melalui Pasar Modal telah mencapai Rp12,34 triliun.
Dalam pipeline OJK, terdapat 86 rencana penawaran umum efek. itu termasuk rencana IPO saham dan rights issue. Total nilai indikatif dari penawaran umum efek tersebut mencapai Rp50 triliun.
“Tahun ini, OJK menetapkan target penawaran umum sebesar Rp200 triliun. Target tersebut didukung oleh pipeline penawaran umum yang ada saat ini,” jelas Inarno.
Berdasarkan data dari BEI per 16 Februari 2024, terdapat 18 emiten baru yang telah melantai di Bursa. Adapun total dana yang berhasil dihimpun mencapai Rp3,38 triliun.
Dengan adanya antusiasme yang tinggi dari perusahaan-perusahaan untuk melakukan IPO, diharapkan pasar modal Indonesia tetap menjadi salah satu pilar utama dalam mendukung pertumbuhan ekonomi nasional.