STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Manajemen PT Multikarya Asia Pasifik Raya Tbk (MKAP), mematok harga penawaran umum perdana saham atau IPO (initial public offering) sebesar Rp115 per unit. Dari IPO tersebut, emiten di bidang manufaktur, penyedia jasa perdagangan, penyewaan, dan perbaikan pompa serta peralatan pendukung lainnya itu berhasil mendapatkan dana sebesar Rp74,75 miliar.
Direksi MKAP dalam prospektus tambahan IPO saham yang diumumkan, Jumat (02/2/2024) menjelaskan, penawaran umum 650 juta saham MKAP ke publik mulai 2 Februari 2024 sampai 6 Februari 2024. Penjatahan saham MKAP, dan distribusi saham secara elektronik dilakukan pada 6 dan 7 Februari 2024. Sedangkan pencatatan saham MKAP di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 7 Februari 2024.
Jumlah saham yang ditawarkan MKAP tersebut mencapai 20% dari modal disetor Perseroan setelah IPO saham. Bertindak sebagai penjamin pelasakana emisi efek tersebut adalah PT Lotus Andalan Sekuritas.
Dana hasil IPO setelah dikurangi biaya-biaya emisi efek, seluruhnya akan digunakan untuk modal kerja Perseroan yang antara lain namun tidak terbatas digunakan untuk biaya operasional, pembayaran kepada pemasok, perbaikan alat-alat berat yang dimiliki (seperti: mesin, pompa, dan transmisi).
Sejak tahun 2018 hingga saat ini, MKAP telah memperoleh kontrak penyediaan produk atau jasa untuk proyek migas berbagai perusahaan terkemuka, seperti PT Pertamina EP, Chevron, Freeport McMoran, Grasberg, dan PT Bukit Asam (PTBA). Seiring ekspansi bisnis dan kebutuhan hulu migas di Indonesia, MKAP mampu memperoleh hak keagenan baru Pumpworks 610 (2020) dan brand WEG (2023).
Selain itu, MKAP Juga memiliki beberapa workshop yang terletak di Jakarta, Sumatra Selatan, dan Jawa Barat. Workshop MKAP yang berada di Lembak, Sumatra Selatan, yang mampu mendukung besar populasi mesin gas/genset untuk area Sumatra dengan lebih dari 40 unit.