STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Dayamitra Telekomunikasi Tbk (MTEL) atau Mitratel meraih pendapatan Rp8,59 triliun pada 2023. Angka ini naik 11,12% dari pendapatan Mitratel sebesar Rp7,73 triliun pada 2022. Dari pendapatan tersebut, Mitratel membukukan laba tahun berjalan sebesar Rp2,01 triliun (Rp24 per saham) pada 2023, tumbuh 12,92% dari Rp1,78 triliun (Rp21 per saham) pada 2022.
Pendapatan Mitratel tersebut di atas berasal dari pendapatan sewa menara telekomunikasi dengan pihak berelasi dan pihak ketiga masing-masing Rp4,95 triliun dan Rp3,01 triliun. Pendapatan jasa konstruksi dengan pihak berelasi dan pihak ketiga masing-masing Rp613,76 miliar dan Rp10,51 miliar. Pendapatan jasa dan sewa listrik dengan pihak berelasi dan pihak ketiga masing-masing Rp11,25 miliar dan Rp4,17 miliar pada 2023.
Menurut laporan keuangan Mitratel per Desember 2023, dikutip Kamis (07/3/2024), seiring pendapatan bersih, beban pokok pendapatan Mitratel juga naik 7,62% menjadi Rp4,38 triliun dari Rp4,07 triliun. Meski begitu, laba bruto Mitratel tetap tumbuh 16,62% menjadi Rp4,22 triliun pada 2023 dari Rp3,65 triliun tahun 2022.
Kendati beban usaha meningkat 15,13% menjadi Rp576,51 miliar dari Rp500,73 miliar, laba usaha Mitratel dapat tumbuh 15,55% menjadi Rp3,64 triliun pada 2023 dari Rp3,15 triliun tahun 2022. Alhasil, laba tahun berjalan MTEL naik 12,92% menjadi Rp2,01 triliun pada 2023, dari  Rp1,78 triliun pada 2022.
Sementara itu, total liabilitas Mitratel mencapai Rp22,97 triliun per 31 Desember 2023, naik 3,19% dari Rp22,26 triliun hingga 31 Desember 2022. Sementara total aset mencapai Rp57,01 triliun hingga 31 Desember 2023, tumbuh 1,68% dari Rp56,07 triliun per 31 Desember 2022. Adapun total ekutias Mitratel naik 0,68%, dari US$33,81 triliun per 31 Desember 2022 menjadi Rp34,04 triliun per 31 Desember 2023.