STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Puradelta Lestari Tbk (DMAS), pengembang kawasan terpadu Kota Deltamas, mencatatkan pendapatan usaha sebesar Rp1,26 triliun per September 2022, sedikit lebih rendah jika dibandingkan sebesar Rp1,31 triliun per September 2021. Namun di tengah turunnya pendapatan, laba bersih Perseroan meningkat sebesar 20,9% menjadi Rp768 miliar per September 2022, dari Rp635 miliar per September 2021.
Tondy Suwanto, Direktur dan Sekretaris Perusahaan DMAS mengemukakan, Kamis (27/10), pendapatan usaha dari segmen industri menyumbang kontribusi terbesar terhadap pendapatan usaha DMAS, yaitu sebesar Rp1,03 triliun atau sekitar 82,1% dari total pendapatan usaha Perseroan.
“Sebagian besar pendapatan DMAS per September 2022 berasal dari penjualan lahan industri, khususnya kepada sector data center,” ujar Tondy.
Di samping pendapatan dari segmen industri, segmen komersial memberikan kontribusi pendapatan usaha sebesar Rp176 miliar, atau 14,0% dari total pendapatan usaha. Adapun
kontribusi dari pendapatan usaha segmen hunian, hotel, dan rental terhadap pendapatan usaha masing-masing adalah 2,6%, 0,6%, dan 0,6%.
Terlepas dari pendapatan usaha yang lebih rendah dibandingkan periode yang sama di tahun sebelumnya, Perseroan mencatatkan laba kotor sebesar Rp882 miliar pada periode sembilan bulan pertama tahun 2022, atau 19,2% lebih tinggi dibandingkan dengan laba
kotor pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp740 miliar. “Marjin laba kotor Perseroan meningkat dari 56,6% di sembilan bulan pertama tahun 2021 menjadi 70,2% di sembilan bulan pertama tahun 2022,” ujar Tondy Suwanto.
Perseroan membukukan laba usaha sebesar Rp731 miliar, meningkat 23,1% dibandingkan laba usaha pada periode yang sama di tahun sebelumnya sebesar Rp593 miliar. Dengan demikian, marjin laba usaha Perseroan pada sembilan bulan pertama tahun 2022 adalah
sebesar 58,2%, lebih tinggi dibandingkan marjin laba usaha di periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 45,4%.
Akhirnya, Perseroan membukukan laba bersih sebesar Rp768 miliar, atau tumbuh sebesar 20,9% dibandingkan laba bersih di Sembilan bulan pertama tahun 2021 sebesar Rp635 miliar. Adapun marjin laba bersih tercatat sebesar 61,1%, lebih tinggi dibandingkan dengan marjin laba bersih pada periode yang sama tahun sebelumnya sebesar 48,5%.
Dari sisi fundamental, jumlah aset Perseroan per 30 September 2022 tercatat Rp6,88 triliun, lebih tinggi sebesar Rp762 miliar, atau 12,5% dibandingkan dengan aset Perseroan per 31 Desember 2021 sebesar Rp6,11 triliun.
Peningkatan jumlah aset terutama disebabkan oleh peningkatan kas dan setara kas. Posisi kas dan setara kas Perseroan per 30 September 2022 adalah sebesar Rp1,17 triliun, meningkat Rp571 miliar atau 95,3% dibandingkan posisi kas pada tanggal 31 Desember 2021 sebesar Rp599 miliar.
Adapun, jumlah liabilitas Perseroan per 30 September 2022 tercatat Rp877 miliar, atau lebih tinggi Rp114 miliar atau 15,0% dibandingkan jumlah liabilitas Perseroan per 31 Desember 2021 yang sebesar Rp763 miliar.
Jumlah ekuitas (bersih) per 30 September 2022 meningkat sebesar Rp648 miliar atau
12,1% menjadi Rp6,00 triliun dibandingkan jumlah ekuitas (bersih) per 31 Desember
2021 sebesar Rp5,35 trillion.
Perseroan tidak memiliki utang. Dengan posisi kas bersih yang sehat, Perseroan terus berupaya untuk melakukan pengembangan Kota Deltamas untuk mewujudkan Kota Deltamas sebagai kawasan terpadu modern di timur Jakarta dengan memadukan kawasan industri, komersial, dan hunian.