STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Pendapatan konsolidasi PT Lini Imaji Kreasi Ekosistem Tbk (FUTR) meningkat 423% jadi Rp104,07 miiliar pada Januari-September 2023, dari Rp19,88 miliar pada periode sama 2022. Sebesar Rp49,85 miliar (47,9%) pendapatan FUTR dari pengolahan data, sekitar Rp27,89 miliar (26,8%) dari periklanan, gudang kreatif Rp17,4 miliar dan jasa konsultasi Rp8,9 miliar.
Kenaikan pendapatan, menurut laporan keuangan audit per September 2023 yang dipublikasikan Senin (16/10) disertai peningkatan, beban pokok penjualan FUTR yang lebih tinggi dari penjualan yakni sebesar 1.039% jadi rp81,32 miliar pada Januari-September 2023, dari Rp7,13 miliar pada Januari-September 2022.
Namun, emiten di bidang teknologi itu berhasil membukukan laba kotor sebesar Rp22,74 miliar pada Januari-September 2023, tumbuh 28,46% dibanding Rp12,74 miliar pada Januari-September 2022.
Adapun laba bersih FUTR naik 25,76% menjadi Rp9,92 miliar pada Januari-September 2023 jika dibandingkan Rp7,88 miliar pada Januari-September 2022.
Saham FUTR dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 27 Februari 2023. Perseroan melepas 1,27 miliar melalui penawaran umum perdana sahm atau IPO (Initial Public Offering) pada harga perdana Rp100 per saham. Dana hasil IPO mencapai Rp 127,8 miliar. Pada saat bersamaan, Perseroan juga menerbitkan Waran dimana setiap pemegang lima saham yang ditawarkan berhak memperoleh empat Waran Seri I.
FUTR merupakan perusahaan teknologi yang membantu bisnis dari berbagai perusahaan meningkatkan pendapatan dan keuntungan. FUTR beroperasi sejak 2021 dan berfokus mengembangkan penggunaan Mixed Reality, AI, Web 3.0, Metaverse, dan Decentralized Economies untuk terus berinovasi dan menciptakan layanan teknologi baru memanfaatkan peluang pasar di masa depan.