Jumat, Maret 21, 2025
27.5 C
Jakarta

Perdagangan Sesi I, Harga Saham LABS Naik 34,31%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Harga saham PT UBC Medical Indonesia Tbk (LABS) yang dicatatkan dan mulai diperdagangkan di Bursa Efek Indonesia (BEI), Rabu (10/7/2024), hingga pukul 12.07 WIB, naik Rp35 (34,31%) menjadi Rp137, dari harga penawaran perdana Rp102 per saham.

Menurut data RTI, hingga waktu tersebut di atas, saham LABS berada di  level Rp137 per unit. Volume perdagangan saham LABS selama sesi pertama di Pasar Reguler BEI mencapai 12,81 juta unit senilai Rp1,75 miliar dengan frekeunsi perdagangan sebanyak 4.767 kali.

Menurut pengumuman BEI, Rabu (10/7/2024), sebanyak 3,950 miliar saham LABS bernominal Rp20 per unit itu dicatatkan di BEI pada Rabu (10/7/2024). Jumlah ini terdiri atas 3,250 miliar unit saham pendiri dan sebanyak 700 juta saham penawaran umum atau saham initial public offering (IPO).

Jumlah saham yang ditawarkan LABS tersebut mencapai 17,72% dari modal disetor Perseroan setelah IPO saham. Saham LABS dicatatkan di Papan Pengembangan BEI. Dari aksi korporasi ini, emiten di bidang distributor alat kesehatan ini memperoleh tambahan modal sebesar Rp71,4 miliar.

Menurut FX Yoshua Raintjung, Direktur Utama LABS, Perseroan menunjuk PT Lotus Andalan Sekuritas selaku Lead underwriter. LABS berfokus pada penyediaan alat kesehatan diagnostic in-vitro (instrumen) dan consumables/reagen, yang merupakan solusi untuk mendeteksi penyakit menular dan kelainan bawaan.

“LABS saat ini ditunjuk sebagai distributor dari principal principal yang merupakan produsen bioteknologi dari Negara-negara Maju yang antara lain: Amerika Serikat, Jepang, dan Cina dalam memberikan teknologi terbaik untuk laboratorium di seluruh Indonesia,” katanya dalam seremoni listing LABS di Jakarta, Rabu (10/7/2024).

Yoshua menjelaskan, langkah perusahaan masuk BEI melalui IPO adalah bagian dari strategi meningkatkan kapasitas pendanaan perusahaan dan tata kelola untuk lebih baik lagi.

Kinerja perusahaan sampai Desember 2023 masih mencatatkan pertumbuhan pendapatan yang positif, dimana selama 3 tahun terakhir Perseroan telah meningkatkan reputasinya di pasar alat kesehatan sebagai salah satu pemasok unggulan untuk produk skrining bayi baru lahir dan infeksi tuberkulosis laten (ILTB).

 

“Saya optimistis dengan prospek Industri Kesehatan saat ini, terutama pasca-covid 19, Pemerintah mulai akan memfokuskan anggaran kesehatannya pada program yang sifatnya promotif dan preventif guna mencapai target Indonesia Emas 2045, hal tersebut diyakini akan meningkatkan penyerapan atas produk alat Kesehatan dan reagen Perseroan” ujarnya.

Seluruh dana bersih hasil IPO akan digunakan untuk modal kerja dalam rangka mendukung kegiatan operasional dan pengembangan bisnis Perseroan antara lain untuk biaya operasional seperti, pembelian barang dagangan, pembelian bahan baku produksi, biaya pemasaran, biaya penjualan dan biaya operasional lainnya.

Yoshua menambahkan, penawaran umum saham LABS telah berjalan dengan sukses dan mendapatkan respon yang sangat positif dari para investor, dengan terjadinya kelebihan permintaan (oversubscribe) yang tercatat lebih dari 250x, dengan jumlah investor sebanyak lebih dari 31.275 investor yang terdiversifikasi baik investor perorangan, institusi, nasional, maupun asing. (yan)

Artikel Terkait

IHSG Berakhir Menguat 1,11%, Kapitalisasi Pasar Naik

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

AMMN Siapkan Belanja Modal US$1,025 Miliar, Termasuk Buat Ekspansi Pabrik Konsentrator

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Amman Mineral Internasional Tbk (AMMN)...

Buyback Saham di BEI, Mahkota Group Siapkan Dana Rp20 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Mahkota Group Tbk (MGRO)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini