STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Kinerja keuangan PT Sepatu Bata Tbk (BATA) masih belum pulih, setidaknya hingga September 2023. Penurunan kinerja operasional ini mendorong Perseroan mencari strategi untuk memperkuat posisi keuangan. Alternatif yang ditempuh adalah menjual aset untuk membenahi keuangan Perseroan.
Direksi BATA dalam keterangan tertulis, Kamis (07/3/2024) mengemukakan, pihaknya telah menjual aset berupa Gedung Bata enam lantai dengan luas keseluruhan bangunan 4.239,43 meter persegi yang berdiri di atas tanah seluas 1.993 meter persegi di Jalan T.B. Simatupang Nomor 28, Jakarta Selatan.
Menurut Direksi, pembeli aset gedung yang sebelumnya digunakan sebagai kantor pusat dan administrasi BATA adalah PT Simatupang Jaya Realty (SJR) senilai Rp64 miliar. “Penjualan asset ini untuk memperkuat posisi keuangan Perseroan dengan melunasi sebagian pinjaman berbunga dan mengurangi biaya-biaya yang berhubungan dengan pengelolaan properti,” tulis Direksi dalam keterangannya.
Selain itu, alasan penjualan asset properti (Graha Bata) juga dalam rangka efisiensi dengan memperhatikan luasan gedung yang sudah melebihi kapasitas yang diperlukan untuk jumlah pegawai yang ada. “Tata ruang dan kondisi gedung yang tidak sesuai kebutuhan calon penyewa juga menjadi hambatan tersendiri bagi Perseroan untuk menyewakan sebagain ruangan,” kata Direksi BATA.
Saat ini, strategi pertumbuhan bisnis Perseroan adalah mengoptimalkan penjualan melalui toko-toko yang ada dengan menginvestasikan anggarannya untuk peremajaan toko-toko. Perseroan juga memfokuskan pengembangan usahanya dibidang penjualan online melalui anak usaha Perseroan, Bata Online.
Pada Januari-September 2023, BATA masih mederita kerugian sebesar Rp80,44 miliar, membengkak 295,52% dibanding rugi Rp20,33 miliar pada periode sama 2022. Penjualan emiten beraset Rp681,77 miliar per September 2023 itu turun 0,42% jadi Rp488,47 miliar, dari Rp490,57 miliar pada Januari-September 2022.
Total liabilitas BATA per September 2023 sebesar Rp445,06 miliar, naik 10,08% dari Rp404,31 miliar per Desember 2022. Ini terdiri atas liabilitas jangka pedek sebesar Rp375,52 miliar dan liabilitas jangka panjang Rp69,53 miliar. Jumlah ekuitas Perseroan per September 2023 sebesar Rp236,72 miliar.