STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Indonesia Infrastructure Finance (IIF) resmi mencatatkan Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance Tahun 2023 sebesar Rp355,190 miliar, di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada Senin (10/1/2024). Sebelumnya, Perseroan berhasil mencatatan Obligasi Berkelanjutan II Indonesia Infrastructure Finance Tahap I Tahun 2023 senilai Rp500 miliar pada 27 Desember 2023.
“Pencatatan dua instrumen ini memiliki signifikansi tersendiri bagi IIF dalam hal sumber pendanaan dan membuktikan pencapaian baru di sektor Pasar Modal Indonesia,” ujar Reynaldi Hermansjah, Presiden Direktur IIF, dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (10/1/2023).
Ia menjelaskan. pada penerbitan sebelumnya, IIF berhasil menarik perhatian investor ritel hingga 65%. Itu mencerminkan upaya terus-menerus dalam mensosialisasikan konsep pembiayaan infrastruktur berkelanjutan.
Surat Berharga Perpetual yang diterbitkan di tahun 2024 bertujuan memperkuat struktur modal IIF. Dana yang berhasil dihimpun akan digunakan untuk membiayai proyek infrastruktur berkelanjutan berdasarkan prinsip Kegiatan Usaha Berwawasan Lingkungan (KUBL) di Indonesia. Instrumen ini tidak memiliki jangka waktu, namun memiliki opsi tebus atas pelunasan pokok pada tahun ke-5 dan setiap ulang tahun penerbitan sesudahnya.
“Instrumen ini menjadi terobosan di Pasar Modal Indonesia, menjadi yang pertama menggunakan mekanisme penawaran umum di Indonesia dan mengimplementasikan aturan POJK 11/2018,” tambah pernyataan resmi,” terang Reynaldi.
Dia menambahkan, imbal hasil yang diberikan Perseroan tergolong kompetitif. Ini untuk mendukung pertumbuhan proyek infrastruktur yang berkelanjutan di Indonesia. Obligasi Berkelanjutan II Indonesia Infrastructure Finance Tahap I Tahun 2023 menawarkan kupon antara 6,45% hingga 6,80%. Adapun, Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance Tahun 2023 memberikan imbal hasil sebesar 8,25% per tahun.
IIF juga menyumbangkan keragaman instrumen investasi di Pasar Modal Indonesia. “Dengan penerbitan dua instrumen ini, kami turut memperkaya keberagaman instrumen di Pasar Modal Indonesia, khususnya melalui Bursa Efek Indonesia, serta meningkatkan jumlah instrumen berbasis keberlanjutan atau yang dikenal sebagai Green Instruments,” ujar Reynaldi.
Pefindo memberikan peringkat idAAA untuk Obligasi Berkelanjutan II Indonesia Infrastructure Finance Tahap I Tahun 2023 dan peringkat idAA untuk Surat Berharga Perpetual Berwawasan Lingkungan Indonesia Infrastructure Finance Tahun 2023. Ini menggambarkan posisi yang lebih junior sesuai dengan klasifikasinya sebagai komponen modal inti tambahan.