Kamis, Maret 20, 2025
26.9 C
Jakarta

Wall Street Ditutup Beragam, Tapi Investor Masih Cuan!

STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street mengakhiri pekan kemarin dengan hasil yang beragam. Pada penutupan perdagangan Jumat(13/2/2025) waktu setempat atau Jumat pagi (14/2/2025) WIB, Indeks S&P 500 nyaris tak bergerak, setelah reli kuat sepanjang pekan. Investor mencermati perkembangan terbaru soal perdagangan global dan inflasi.

Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York, turun 165,35 poin atau 0,37% menjadi 44.546,08. Indeks S&P 500 (SPX) hampir tak berubah, turun tipis 0,44 poin atau 0,01% mencapai level 6.114,63. Sebaliknya, indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi, justru naik 81,13 poin atau 0,41% menuju posisi 20.026,77.

Meski bervariasi di akhir pekan, ketiga indeks utama tetap membukukan kenaikan mingguan. S&P 500 naik sekitar 1,5%, Dow Jones bertambah 0,6%, dan Nasdaq melesat 2,6%.

Pasar sempat bergairah setelah kepastian soal kebijakan tarif Presiden Donald Trump. Inflasi juga terlihat lebih jinak dibanding perkiraan awal. Sentimen positif ini membuat investor mengabaikan data penjualan ritel Januari yang anjlok 0,9%, jauh lebih buruk dari perkiraan penurunan 0,2%.

Kenaikan besar minggu ini terjadi setelah Trump menandatangani memorandum yang mengatur kebijakan tarif baru, bukan langsung menerapkan bea masuk tambahan. Hal ini memberikan kejelasan bagi pelaku pasar.

Laporan indeks harga produsen dan konsumen pekan ini juga memberi sinyal inflasi yang lebih terkendali. Data ini menjadi pertimbangan penting bagi The Fed yang menggunakan indeks pengeluaran konsumsi pribadi (PCE) sebagai acuan utama dalam menentukan kebijakan moneter.

Imbal hasil obligasi AS tenor 10 tahun terus melemah dan turun hampir 5 basis poin ke 4,478% pada Jumat. Penurunan ini mendorong harga saham karena korelasi antara imbal hasil obligasi dan pasar ekuitas.

Menurut Matt Stucky, Chief Portfolio Manager Northwestern Mutual Wealth Management, inflasi dan ekonomi tampaknya tidak terlalu panas sehingga menekan suku bunga. Kondisi ini membantu memperluas reli saham dan mengangkat harga aset secara keseluruhan.

Secara keseluruhan, Wall Street masih bertahan dalam tren positif meski ada beberapa tekanan di akhir pekan. Investor kini bersiap menanti data inflasi PCE yang bakal dirilis akhir bulan ini untuk petunjuk arah kebijakan The Fed selanjutnya.

Artikel Terkait

Bursa Eropa Menguat Jelang Keputusan The Fed, Saham Pertahanan Jerman Melemah

STOCKWATCH.ID (LONDON) – Bursa saham Eropa menguat pada penutupan...

Pasar Asia-Pasifik Ditutup Variatif, Investor Pantau Tekanan Saham Teknologi dan Kebijakan Bank Sentral Jepang

STOCKWATCH.ID (TOKYO) – Bursa saham Asia-Pasifik berakhir beragam pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini