STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Wall Street berakhir beragam pada penutupan perdagangan hari Jumat (6/12/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (7/12/2024) WIB. Nasdaq dan S&P 500 mencetak rekor baru, tetapi Dow Jones justru melemah.
Mengutip CNBC International, indeks Dow Jones Industrial Average (DJIA) di Bursa Efek New York turun 123.19 poin atau 0.28% menjadi 44,642.52. Sepanjang minggu ini, Dow terkoreksi hingga 0.6%. Indeks S&P 500 (SPX) mencatat kenaikan 15.16 poin atau 0.25% menyentuh 6,090.27. Indeks ini mencatatkan tiga pekan berturut-turut di zona hijau. Indeks komposit Nasdaq (IXIC) yang didominasi saham teknologi juga menguat 159.05 poin atau 0.81% mencapai ke 19,859.77. Saham teknologi seperti Tesla, Meta Platforms, dan Amazon menjadi pendorong utama.
Data tenaga kerja AS untuk November menjadi perhatian pasar. Nonfarm payrolls naik 227,000, melebihi prediksi analis di 214,000. Namun, tingkat pengangguran juga naik tipis ke 4.2%, sesuai ekspektasi.
Reaksi pasar terhadap data ini cukup positif. “Data ini menunjukkan ekonomi stabil, tapi tidak terlalu panas, sehingga The Fed punya ruang untuk memangkas suku bunga,” kata Luke O’Neill, manajer portofolio di Catalyst Funds.
Menurut CME Group, peluang The Fed memotong suku bunga sebesar 25 basis poin dalam dua minggu ke depan mencapai 85%. Meski begitu, Ketua The Fed Jerome Powell menyatakan keputusan akan tetap bergantung pada data ekonomi terbaru.