STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pada Juli 2023 terjadi inflasi year on year (y-on-y) sebesar 3,08% dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) sebesar 115,24. Inflasi y-on-y tertinggi terjadi di Merauke sebesar 5,21% dengan IHK sebesar 116,10 dan terendah terjadi di Gunungsitoli sebesar 0,50% dengan IHK sebesar 116,28.
Menurut siaran pers BPS, Selasa (1/8), inflasi y-on-y terjadi karena adanya kenaikan harga. Ini ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran. Diantaranya kelompok kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 1,90%; kelompok pakaian dan alas kaki
sebesar 1,42%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga sebesar 2,03%.
Selain itu, kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga sebesar 2,37%; kelompok kesehatan 2,69%; kelompok transportasi sebesar 9,58%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,02%; kelompok pendidikan sebesar 3,07%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 3,08 persen; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 3,98%.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,24%. Adapun tingkat inflasi month to month (m-to-m) Juli 2023 sebesar 0,21% dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Juli 2023 sebesar 1,45%. Tingkat inflasi y-on-y komponen inti Juli 2023 sebesar 2,43%, inflasi
m-to-m sebesar 0,13%, dan inflasi y-to-d sebesar 1,20%.