Selasa, Agustus 26, 2025
31.6 C
Jakarta

Juli 2022, Neraca Perdagangan Surplus US$4,23 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$4,23 miliar pada Juli 2022. Surplus ini berasal dari sektor nonmigas US$7,31 miliar, sedangkan di sektor migas mengalami defisit US$3,08 miliar. Nilai ekspor Indonesia pada Juli 2022 mencapai US$25,57 miliar, sementara impor sebesar US$21,35 miliar.

Menurut siaran pers BPS di Jakarta, Senin (15/8), ekspor nonmigas Indonesia pada Juli 2022 mencapai US$24,20 miliar, turun 1,64% dari bulan sebelumnya, namun melonjak 31,58% jika dibandingkan dengan nilai ekspor nonmigas Juli 2021.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-Juli 2022 mencapai US$166,70 miliar, tumbuh 36,36% jika dibandingkan periode sama 2021. Demikian juga ekspor nonmigas naik 36,45% menjadi US$157,55 miliar selama Januari-Juli 2022.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas pada Juli 2022 dibandingkan Juni 2022 terjadi pada komoditas besi dan baja sebesar US$257,4 juta (11,51%). Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$354,2 juta (6,86%).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Juli 2022 naik 24,62% dibanding periode sama 2021, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan dan perikanan naik 14,93% serta eskpor hasil tambang dan lainnya melambung 104,59%.

Ekspor nonmigas Juli 2022 terbesar adalah ke Cina, yaitu US$5,03 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,51 miliar dan India US$2,26 miliar. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing US$4,68 miliar dan US$1,88 miliar.

Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Juli 2022 mencapai US$21,35 miliar, naik 1,64% dibandingkan Juni 2022, dan meningkat 39,86% jika dibandingkan dengan Juli 2021.

Menurut siaran BPS tersebut, impor nonmigas Juli 2022 mencapai US$16,89 miliar, turun  2,53% dibandingkan Juni 2022, namun tumbuh 25,41% dibandingkan Juli 2021.

Adapun nilai impor migas pada Juli 2022 sebesar US$4,46 miliar, naik 21,30% dibandingkan Juni 2022, dan tumbuh 148,38% dibandingkan Juli 2021.

Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar pada Juli 2022 dibandingkan Juni  2022 adalah logam mulia dan perhiatan/permata sebesar US$193,7 juta (62,51%). Sementara penurunan terbesar adalah mesin/perlatan ,ekanis dan bagiannya sebesar US$175,6 juta (6,28%).

Tiga negara importir nonmigas terbesar ke Indonesia selama Januari-Juli 2022 adalah Cina senilai US$38,02 miliar, Jepang US$9,85 miliar, dan Thailand US$6,78 miliar. Adapun impor nonmigas dari ASEAN senilai US$19,69 miliar dan Uni Eropa US$6,32 miliar.

Artikel Terkait

QRIS Indonesia–Jepang Resmi Terkoneksi, Belanja di Negeri Sakura Bisa Bayar Pakai Rupiah!

STOCKWATCH.ID (OSAKA) – Masyarakat Indonesia kini bisa belanja di...

WTO Menangkan Indonesia, Akses Biodiesel ke Pasar Eropa Makin Terbuka

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) ––– Indonesia meraih kemenangan penting dalam sengketa...

Prabowo Siap Ganyang Tambang Ilegal, Bahlil: Komandan Sudah Bilang A, Kita Juga A!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) –– Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto menegaskan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru