Sabtu, Mei 24, 2025
25.1 C
Jakarta

Juli 2022, Neraca Perdagangan Surplus US$4,23 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, neraca perdagangan Indonesia mengalami surplus US$4,23 miliar pada Juli 2022. Surplus ini berasal dari sektor nonmigas US$7,31 miliar, sedangkan di sektor migas mengalami defisit US$3,08 miliar. Nilai ekspor Indonesia pada Juli 2022 mencapai US$25,57 miliar, sementara impor sebesar US$21,35 miliar.

Menurut siaran pers BPS di Jakarta, Senin (15/8), ekspor nonmigas Indonesia pada Juli 2022 mencapai US$24,20 miliar, turun 1,64% dari bulan sebelumnya, namun melonjak 31,58% jika dibandingkan dengan nilai ekspor nonmigas Juli 2021.

Secara kumulatif, nilai ekspor Indonesia pada Januari-Juli 2022 mencapai US$166,70 miliar, tumbuh 36,36% jika dibandingkan periode sama 2021. Demikian juga ekspor nonmigas naik 36,45% menjadi US$157,55 miliar selama Januari-Juli 2022.

Penurunan terbesar ekspor nonmigas pada Juli 2022 dibandingkan Juni 2022 terjadi pada komoditas besi dan baja sebesar US$257,4 juta (11,51%). Sedangkan peningkatan terbesar terjadi pada bahan bakar mineral sebesar US$354,2 juta (6,86%).

Menurut sektor, ekspor nonmigas hasil industri pengolahan Januari-Juli 2022 naik 24,62% dibanding periode sama 2021, demikian juga ekspor hasil pertanian, kehutanan dan perikanan naik 14,93% serta eskpor hasil tambang dan lainnya melambung 104,59%.

Ekspor nonmigas Juli 2022 terbesar adalah ke Cina, yaitu US$5,03 miliar, disusul Amerika Serikat US$2,51 miliar dan India US$2,26 miliar. Sementara ekspor ke ASEAN dan Uni Eropa masing-masing US$4,68 miliar dan US$1,88 miliar.

Sementara itu, nilai impor Indonesia pada Juli 2022 mencapai US$21,35 miliar, naik 1,64% dibandingkan Juni 2022, dan meningkat 39,86% jika dibandingkan dengan Juli 2021.

Menurut siaran BPS tersebut, impor nonmigas Juli 2022 mencapai US$16,89 miliar, turun  2,53% dibandingkan Juni 2022, namun tumbuh 25,41% dibandingkan Juli 2021.

Adapun nilai impor migas pada Juli 2022 sebesar US$4,46 miliar, naik 21,30% dibandingkan Juni 2022, dan tumbuh 148,38% dibandingkan Juli 2021.

Peningkatan impor golongan barang nonmigas terbesar pada Juli 2022 dibandingkan Juni  2022 adalah logam mulia dan perhiatan/permata sebesar US$193,7 juta (62,51%). Sementara penurunan terbesar adalah mesin/perlatan ,ekanis dan bagiannya sebesar US$175,6 juta (6,28%).

Tiga negara importir nonmigas terbesar ke Indonesia selama Januari-Juli 2022 adalah Cina senilai US$38,02 miliar, Jepang US$9,85 miliar, dan Thailand US$6,78 miliar. Adapun impor nonmigas dari ASEAN senilai US$19,69 miliar dan Uni Eropa US$6,32 miliar.

Artikel Terkait

BNI Sambut Positif Penurunan BI-Rate, Suku Bunga Kredit Bakal Turun Lagi?

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Negara Indonesia (BNI) menyambut...

Kenapa BI Berani Pangkas Suku Bunga Sekarang? Perry Warjiyo Jelaskan 3 Alasannya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Bank Indonesia (BI) akhirnya memangkas suku...

Bank Indonesia Perkirakan Kredit Perbankan Tumbuh 8-11% pada 2025

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Bank Indonesia (BI) memperkirakan pertumbuhan kredit...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>