STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia mengalami lonjakan tajam pada perdagangan hari Selasa (24/9/2024) waktu setempat atau Rabu pagi (25/9/2024) WIB. Ini didorong oleh kabar stimulus ekonomi dari China, meningkatnya ketegangan di Timur Tengah, serta ancaman badai di Amerika Serikat. Semua faktor ini memicu kekhawatiran pasar akan gangguan pasokan minyak global.
Mengutip CNBC International, harga minyak mentah West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Oktober mengalami kenaikan 1.26% atau 89 sen, mencapai US$71,26 per barel, di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman November menguat 1.24% atau 92 sen, menjadi US$74,82 per barel, di London ICE Futures Exchange.
“Pasar sangat menantikan langkah pelonggaran lebih lanjut dari China untuk mengatasi perlambatan ekonomi,” ujar Tony Sycamore, analis pasar dari IG. Menurutnya, langkah ini diharapkan bisa mendongkrak permintaan minyak dan mengurangi risiko penurunan harga yang lebih dalam.
Bank sentral China telah meluncurkan kebijakan pemotongan suku bunga dan peningkatan pendanaan untuk memperbaiki kepercayaan investor. Namun, analis dari OANDA, Kelvin Wong, menegaskan bahwa kebijakan ini masih perlu didukung oleh langkah fiskal yang lebih kuat agar benar-benar meningkatkan permintaan domestik.
Sementara itu, ketegangan di Timur Tengah terus memanas. Israel melancarkan serangan udara ke situs-situs Hezbollah di Lebanon, yang berisiko memperluas konflik dan mengancam stabilitas pasokan minyak dari kawasan OPEC, terutama Iran. Iran dikenal sebagai salah satu pendukung utama Hezbollah dan bisa terlibat dalam konflik lebih besar dengan Israel.
Di sisi lain, Amerika Serikat juga menghadapi tantangan besar. Produsen minyak di Teluk Meksiko mulai mengevakuasi pekerjanya karena ancaman badai besar yang diperkirakan akan melanda dalam waktu dekat. Beberapa perusahaan minyak telah menghentikan sebagian produksi mereka sebagai langkah antisipasi.
