Kamis, Agustus 7, 2025
31 C
Jakarta

FREN dan Smartel Raih Pinjaman Sindikasi Rp10 Triliun, Berikut Penggunaanya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Smartfren Telecom Tbk (FREN) dan anak perusahaan PT Smart Telecom (Smartel)  dengan kepemilikan 99% saham menandatangani perjanjian kredit sindikasi senilai maksimum Rp10 triliun dengan beberapa bank dan lembaga pembiayaan lokal pada 14 November 2024.

James Wewengkang, Sekretaris Perusahaan FREN dalam keterangan, Jumat (15/11/2024) mengemukakan, sindikasi perbankan dan lembaga pembiayaan yang dipimpin oleh PT Bank Central Asia Tbk (BBCA) dan PT Sarana Multi Infrastruktur (SMI), yang bertindak sebagai Original Mandated Lead Arranger and Bookrunner). Sedangkan anggota sindikasi, terdiri atas PT Bank Digital BCA, PT Bank Permata Tbk (BNLI), PT Bank CIMB Niaga Tbk (BNGA), dan PT Indonesia Infrastructure Finance. Bank BCA bertindak sebagai agen fasilitas dan agen jaminan.

Menurut James, fasilitas pinjaman ini berjangka waktu tujuh tahun dengan tingkat bunga 3 month JIBOR + margin tertentu. “Dana pinjaman ini akan digunakan untuk pembiayaan kembali (refinancing) pinjaman Perseroan dan Smartel kepada Bank Sindikasi (Fasilitas Kredit Eksisting), pembiayaan untuk lelang spektrum pita frekuensi, dan/atau belanja modal Perseroan dan/atau Smartel,” tulis James dalam keterangan tertulisnya.

James mengatakan, kredit sindikasi ini memiliki tingkat bunga yang lebih kompetitif jika dibandingkan dengan Fasilitas Kredit Eksisting. Selain itu, lanjutnya, Perseroan dan Smartel akan mendapatkan tambahan dana untuk belanja modal dalam rangka pengembangan jaringan dan peningkatan layanan yang diharapkan akan mendukung perkembangan usaha Perseroan dan Smartel.

Transaksi ini, menurut James, bukanlah merupakan transaksi afiliasi sebagaimana dimaksud dalam Peraturan OJK No. 42/POJK.04/2020 tentang Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan.

Sekedar informasi, jumlah liabilitas FREN per September 2024 sebesar Rp20,76 triliun, turun 29,29%  dari Rp29,37 triliun per Desember 2023. Ini terdiri atas liabilitas lancar  sebesar Rp5,51 triliun dan liabilitas tidak lancar sebesar Rp15,25 triliun. Total ekuitas FREN per September 2024 sebesar Rp21,73 triliun.

Pada Januari-September 2024, FREN masih menderita kerugian sebesar Rp1,07 triliun. Nilai kerugian emiten jasa telekomunikasi tersebut membengkak 68% jika dibandingkan rugi Rp599,63 miliar pada Januari-September 2023. (konrad)

Artikel Terkait

Berlanjut! Pengendali Buang Lagi 1,49% Saham DEWA di Harga Bawah, Kantongi Cuan Segini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Aksi jual saham PT Dharma Henwa...

Adi Sarana Suntik Modal Anak Usaha Menjadi Rp29,6 Miliar, Tujuannya Ini

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Adi Sarana Armada Tbk (ASSA),...

IHSG Kembali Turun 0,18% ke 7.490,183 Dipicu DCII, BMRI, TLKM, CDIA dan CUAN

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru