Jumat, Mei 16, 2025
32.2 C
Jakarta

Ada 45 Perusahaan Antre IPO di BEI, Dana Publik yang Dibidik Capai Rp49,5 Triliun

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Sampai dengan 19 Januari 2023, sebanyak 45 perusahaan tercatat dalam pipeline PT Bursa Efek Indonesia (BEI) yang siap melakukan penawaran umum perdana saham atau Initial Public Offerig (IPO). Hal itu disampaikan oleh I Gede Nyoman Yetna, Direktur Penilaian BEI kepada mediaI, di Jakarta, Jumat (20/1/2023).

Menurut Nyoman, dari aksi korporasi ini, total dana publik yang dibidik para calon emiten tersebut mencapai Rp49,5 triliun. Adapun perusahaan-perusahaan tersebut berasal dari 11 sektor usaha dengan perincian sebagai berikut:

  • 5 Perusahaan dari sektor Basic Materials
  • 8 Perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals
  • 1 Perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals
  • 3 Perusahaan dari sektor Energy
  • 2 Perusahaan dari sektor Financials
  • 4 Perusahaan dari sektor Healthcare
  • 2 Perusahaan dari sektor Industrials
  • 3 Perusahaan dari sektor Infrastructures
  • 3 Perusahaan dari sektor Properties & Real Estate
  • 8 Perusahaan dari sektor Technology
  • 6 Perusahaan dari sektor Transportation & Logistic.

“Berdasarkan data di atas, perusahaan pada sektor Consumer Cyclicals, dan Technology paling banyak pada pipeline pencatatan saham, sedangkan sisanya tersebar pada sektor lainnya,” jelas Nyoman.

Beberapa diantara perusahaan yang berada pada pipeline pencatatan saham, demikian Nyoman, ada yang menargetkan emisi lebih dari Rp1 triliun. Itu terdiri dari dua perusahaan pada sektor energy, satu perusahaan pada sektor financials, dan satu perusahaan pada sektor basic materials.

Untuk diketahui, saat ini terdapat 11 perusahaan yang telah berada pada sistem e-IPO. Diantaranya adalah PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Utara Tbk (BSMT), PT Pelita Teknologi Global Tbk (CHIP), PT Wijaya Cahaya Timber Tbk (FWCT), PT Haloni Jane Tbk (HALO), PT Hillcon Tbk (HILL), PT Aviana Sinar Abadi Tbk (IRSX), PT Jasa Berdikari Logistics Tbk (LAJU), PT Hassana Boga Sejahtera Tbk (NAYZ), PT Solusi Kemasan Digital Tbk (PACK), PT Vastland Indonesia Tbk (VAST), dan PT Penta Valent Tbk (PEVE).

“Sampai dengan tanggal 19 Januari 2023, perusahaan yang telah mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia berjumlah delapan perusahaan,” terang Nyoman.

Nyoman menambahkan, hingga 19 Januari 2023, terdapat 22 perusahaan tercatat yang berada pada pipeline right issue. Adapun perkiraan dana yang akan diperoleh sebesar Rp19,1 triliun.

Dari 22 perusahaan tercatat yang berada pada pipeline right issue tersebut, tersebar pada berbagai sektor sebagai berikut:
7 perusahaan dari sektor Financials
3 perusahaan dari sektor Consumer Cyclicals
1 perusahaan dari sektor Industrial
2 perusahaan dari sektor Transportation & Logistic
1 perusahaan dari sektor Properties & Real Estate
2 perusahaan dari sektor Energy
3 perusahaan dari sektor Consumer Non-Cyclicals
1 perusahaan dari sektor Healthcare
1 perusahaan dari sektor Basic Materials
1 perusahaan dari sektor Technology

“Berdasarkan data di atas, jumlah perusahaan yang berencana melakukan right issue didominasi oleh sektor financial, consumer cyclicals, dan consumer non-cyclicals masing-masing sebanyak 7 perusahaan, 3 perusahaan, dan 3 perusahaan,” pungkas Nyoman.

Artikel Terkait

IHSG Sesi I Naik 0,31%  ke 7.062,166

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) pada...

Direktur Utama dan Direktur LABA Kompak Mundur, Mengapa?

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Manajemen PT Green Power Group Tbk...

APEX Raih Kontrak Pengeboran Pertamina Hulu Mahakam Senilai US$25 Juta

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Apexindo Pratama Duta Tbk (APEX)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Populer 7 Hari

Berita Terbaru

<p>Anda tidak dapat copy content di situs ini</p>