Senin, Desember 9, 2024
28.3 C
Jakarta

Desember 2022 Kredit Perbankan Tumbuh 11,35%, BI Optimistis Penyaluran Pinjaman Tahun Ini Naik 10 – 12%

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Bank Indonesia (BI) mencatat kredit perbankan pada Desember 2022 tumbuh 11,35% secara tahunan (year on year/yoy). Capaian ini lebih tinggi dibandingkan dengan pertumbuhan tahun sebelumnya sebesar 5,24% (yoy). Demikian disampaikan oleh Perry Warjiyo, Gubernur BI, ditulis Jumat (20/1/2023).

Menurut Perry, peningkatan pertumbuhan kredit terjadi merata pada seluruh sektor ekonomi dan seluruh jenis kredit. Itu terutama Kredit Investasi dan Kredit Modal Kerja. “Fungsi intermediasi perbankan pada 2022 terus meningkat dan diprakirakan berlanjut pada tahun 2023,” ujar Perry.

Perry menjelaskan, pemulihan intermediasi juga terjadi pada perbankan syariah. Pada Desember 2022, pertumbuhan pembiayaan perbankan syariah mencapai 20,1% (yoy). Angka ini, lebih tinggi dibandingkan dengan capaian tahun sebelumnya sebesar 6,6% (yoy).

Sementara itu, di segmen UMKM, kata Perry, pertumbuhan kredit juga terus berlanjut. Itu khususnya penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR) yang tumbuh tinggi sebesar 29,66% (yoy). Perbaikan intermediasi perbankan didukung sisi penawaran kredit sejalan likuiditas perbankan yang memadai dan standar penyaluran kredit/pembiayaan yang longgar. Permintaan kredit juga meningkat sejalan kinerja korporasi dan konsumsi rumah tangga yang membaik yang mendorong kenaikan permintaan pembiayaan.

“Ke depan, Bank Indonesia akan melanjutkan kebijakan makroprudensial yang akomodatif, inklusif dan berkelanjutan, untuk mendorong pertumbuhan kredit/pembiayaan perbankan kepada sektor-sektor prioritas yang belum pulih, Kredit Usaha Rakyat (KUR), dan kredit/pembiayaan hijau, dalam rangka mendukung pemulihan perekonomian,” jelas Perry.

Dengan perkembangan tersebut serta sinergi kebijakan yang dilakukan otoritas, sektor keuangan, dan dunia usaha, Perry memprediksi pertumbuhan kredit pada 2023 berada pada kisaran 10 – 12% (yoy).

“Ketahanan sistem keuangan, khususnya perbankan, terjaga baik dari sisi permodalan maupun likuiditas.Permodalan perbankan tetap kuat dengan rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio /CAR) November 2022 tetap tinggi sebesar 25,45%,” papar Perry.

Seiring dengan kuatnya permodalan, lanjut dia, risiko kredit tetap terkendali. Itu tercermin dari rasio kredit bermasalah (Non Performing Loan /NPL) pada November 2022 yang tercatat 2,65% (bruto) dan 0,75% (neto).

Perry mengatakan, likuiditas perbankan pada Desember 2022 tetap terjaga. Itu didukung oleh pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) sebesar 9,01% (yoy). Hasil simulasi stress test Bank Indonesia menunjukkan bahwa ketahanan perbankan masih terjaga. “Bank Indonesia akan terus memperkuat sinergi dengan KSSK dalam memitigasi berbagai risiko makroekonomi domestik dan global yang dapat mengganggu ketahanan sistem keuangan,” ungkap Perry.

Artikel Terkait

Presiden Prabowo dan DEN Bahas Isu Strategis Ini di Istana

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Presiden Prabowo Subianto menerima Dewan Ekonomi...

Cadangan Devisa November 2024 Tercatat US$150,2 Miliar

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Posisi cadangan devisa Indonesia pada akhir...

Posisi Kewajiban Neto Investasi Internasional Indonesia Meningkat di Triwulan III 2024

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - Posisi Investasi Internasional (PII) Indonesia pada...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini