STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia tergelincir pada penutupan perdagangan Selasa (16/5/2023) waktu setempat atau Rabu (17/5/2023) WIB. Tekanan terhadap harga komoditas ini antara lain dipicu oleh data terbaru ekonomi Tiongkok.
Berdasarkan data tersebut, pertumbuhan produksi industri dan penjualan ritel Negeri Tirai Bambu tersebut pada April 2023 lebih rendah dari ekspektasi. Kondisi ini memberi sinyal bahwa pertumbuhan ekonomi Tiongkok telah kehilangan momentum pada kuartal kedua tahun 2023.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Juni 2023 ditutup melemah 25 sen menjadi US$70,86 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Juli 2023 terpuruk 32 sen menjadi US$74,91 per barel di London ICE Futures Exchange.
Beruntung, penurunan lebih tajam harga minyak mentah duina dapat direm seiring meningkatnya permintaan dari kilang Tiongkok sebesar 18,9% secara tahunan atau year-on-year (YoY) pada April tahun ini.
Setali tiga uang, harga emas berjangka di COMEX New York Mercantile Exchange mengalami penurunan lantaran menguatnya nilai tukar dolar AS. Harga emas untuk pengiriman Juni 2023 turun 0,6% menjadi US$2.010,40 per ons. Adapun indeks dolar AS naik 0,17% menjadi 102,61.`