STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bukit Makmur Mandiri Utama (BUMA), anak perusahaan PT Delta Dunia Makmur Tbk (DOID) berencana melakukan Penawaran Umum Obligasi I Tahun 2023 senilai Rp1,5 triliun pada 22 Desember 2023. Pencatatan obligasi BUMA di Bursa Efek Indonesia pada 29 Desember 2023.
Berdasarkan prospektus rencana penawaran umum obligasi yang diumumkan di Jakarta, Kamis (21/12), obligasi BUMA terdiri atas seri A sebesar Rp321,91 miliar memiliki bunga sebesar 8,45% per tahun dengan jangka waktu 370 hari, seri B sebesar Rp200,57 miliar dengan tenor tiga tahun dan bunga 9,10% per tahun, serta seri C Rp13,14 miliar, berbunga 9,7% per tahun dengan tenor lima tahun.
Adapun sisa dari jumlah pokok obligasi sebesar Rp964,38 miliar akan dijamin secara kesanggupan terbaik (best effort). Apabila jumlah dalam penjaminan kesanggupan terbaik tidak terjual sebagian atau seluruhnya, maka sisa yang tidak terjual tidak menjadi kewajiban BUMA untuk menerbitkan obligasi tersebut.
Menurut Direksi BUMA, bunga obligasi akan dibayarkan setiap tiga bulan, dimana pembayaran bunga pertama pada 28 Maret 2024, sedangkan pembayaran bunga terakhir sekaligus jatuh tempo obligasi dilakukan pada 8 Januari 2025 untuk obligasi seri A, 28 Desember 2026 seri B, dan 28 Desember 2028 untuk seri C.
Dana hasil penerbitan obligasi setelah dikurangi biaya emisi, sebesar 50% digunakan BUMA dan BUMA Australia Pty. Ltd. untuk belanja modal dalam rangka pembelian alat berat. Adapun sisanya 50% akan digunakan untuk modal kerja BUMA dan BUMA Australia untuk menunjang kegiatan operasional secara umum.
Obligasi BUMA I/2023 tersebut telah memperoleh hasil pemeringkatan A+(idn) atau Single A Plus dari Fitch Ratings Indonesia dan idA+ atau Single A Plus dari Pemeringkat Efek Indonesia atau Pefindo. Bertindak sebagai penjamin pelaksana emisi obligasi BUMA adalah PT Mandiri Sekuritas dan PT Sucor Sekuritas, serta PT Bank Rakyat Indonesia Tbk (BBRI) sebagai wali amanat obligasi.