Rabu, Oktober 16, 2024
26.7 C
Jakarta

Begini Kolaborasi Erick Thohir dan Bos Bursa Efek Indonesia

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) Setelah berhasil menorehkan prestasi penambahan jumlah perusahaan tercatat tertinggi di ASEAN selama 5 tahun berturut-turut sejak 2018, PT Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatatkan sebanyak 59 emiten baru pada 2022. Tahun 2023 ini, BEI telah mematok target dapat melampaui pencapaian tersebut bahkan menorehkan milestone baru.

Untuk merealisasikan target di atas, salah strategi BEI adalah melakukan koordinasi dan kerja sama dengan Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN).  Ini diwujudkan dengan menandatangani  Nota Kesepahaman atau memorandum of understanding (MoU) yang dilakukan oleh Menteri BUMN Erick Thohir dan Direktur Utama BEI Iman Rachman di Main Hall BEI pada hari Senin (27/2).

Prosesi ini dilanjutkan dengan penandatanganan MoU antara BEI dan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) yang merupakan salah satu perusahaan BUMN. MoU tersebut ditandatangani oleh Direktur Utama BEI Iman Rachman dan Direktur Utama PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) Arisudono Soerono. Adapun, kerja sama antara BEI dengan PT Biro Klasifikasi Indonesia (Persero) adalah dalam rangka pengembangan dan penyelenggaraan pasar karbon di Indonesia.

“Penandatanganan MoU antara BEI dengan Kementerian BUMN diharapkan dapat meningkatkan nilai tambah, transparansi, dan akuntabilitas perusahaan, serta entitas anak usaha BUMN. Hal ini akan membantu meningkatkan daya saing perusahaan BUMN di tingkat nasional maupun global,” ujar Iman dalam keterangan resmi di Jakarta, Senin (27/2/2023).

Ruang lingkup kerja sama BEI dan Kementerian BUMN ini, lanjut dia, dapat mendukung pengembangan pasar modal melalui sosialisasi, edukasi, serta pendampingan mengenai go public. Ini sekaligus penerbitan instrumen pendanaan pasar modal lainnya untuk perusahaan dan entitas anak usaha BUMN. Selain hal tersebut, kerja sama ini juga meliputi pengembangan dan penerapan tata kelola yang baik (Good Corporate Governance), Environmental, Social & Governance (ESG), serta kerja sama dalam memajukan ekosistem startup khususnya di lingkungan BUMN. Melalui kerja sama ini, BEI juga berkomitmen untuk memberikan edukasi mengenai investasi di pasar modal.

Sampai dengan hari Jumat (24/2), telah terdapat 37 perusahaan tercatat dari BUMN dan entitas anak usaha BUMN. Dari 37 perusahaan tersebut, 14 di antaranya adalah perusahaan BUMN dan 23 lainnya adalah entitas anak BUMN.

“Prestasi membanggakan BUMN tercermin dari nilai kapitalisasi pasar Bursa yang 23,4%-nya dimiliki oleh BUMN dan entitas anak usahanya. Selain itu pula, perusahaan dan entitas anak BUMN memberikan kontribusi sebanyak 2,78 triliun atau 27% dari rata-rata nilai transaksi harian (RNTH) di Bursa dari total RNTH 2023 sebesar Rp10,3 triliun,” terang Iman

Ia menambahkan,  BEI berharap agar angka tersebut dapat terus meningkat. “Ke depannya akan lebih banyak lagi perusahaan BUMN dan entitas anak usaha BUMN yang dapat memanfaatkan berbagai alternatif pendanaan yang tersedia di pasar modal Indonesia, seperti penerbitan sukuk, green bond, efek beragun aset, dan lainnya,” tandas Iman.

Artikel Terkait

Tak Kunjung Beroperasi Sejak Didirikan, Red Planet Bubarkan Anak Usaha

STOCKWATCH.ID (JAKARTA)- Manajemen PT Red Planet Indonesia Tbk (PSKT)...

PP Properti Gandeng Greenwoods untuk Kembangkan Hunian Modern di Semarang

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT PP Properti Tbk (PPRO) baru...

Gelar BUMN Learning Festival, BTN Dukung SDM Unggul untuk Indonesia Emas 2045!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini