STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia melonjak pada penutupan perdagangan Jumat (5/1/2024) waktu setempat atau Sabtu pagi (6/1/2024) WIB. Melesatnya harga komoditas ini setelah Menteri Luar Negeri Amerika Serikat (AS) Antony Blinken memulai kunjungan ke Timur Tengah, mencoba meredakan ketegangan geopolitik di kawasan tersebut. Peningkatan harga juga dsebabkan oleh sejumlah faktor eksternal yang mempengaruhi pasar minyak global.
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman Februari 2024 ditutup mendaki sebesar US$1,62 atau sekitar 2,24%, menjadi US$73,81 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Maret 2024 berakhir meningkat sebesar US$1,17 atau sekitar 1,51%, mencapai US$78,76 per barel di London ICE Futures Exchange.
Perusahaan pengapalan global, Maersk, mengumumkan keputusan untuk mengalihkan rute seluruh kapal tanker miliknya dari Laut Merah untuk beberapa waktu ke depan. Keputusan ini tidak hanya mempengaruhi aktivitas pengiriman, tetapi juga menimbulkan ketidakpastian dalam pasokan minyak mentah dunia.
Peningkatan harga minyak juga diperkuat oleh laporan terkait pertumbuhan tingkat pekerjaan di Amerika Serikat pada bulan Desember. Angka non-farm payrolls melonjak sebesar 216.000, melebihi perkiraan peningkatan sejumlah 170.000. Peningkatan ini memberikan dorongan positif terhadap ekonomi AS dan meningkatkan permintaan terhadap energi, termasuk minyak.
Sementara itu, Baker Hughes, perusahaan jasa perminyakan terkemuka, merilis laporan yang mencatat penurunan jumlah fasilitas pemboran minyak yang aktif di Amerika Serikat sebanyak 1, menjadi 621 pada pekan lalu. Penurunan ini memberikan gambaran bahwa produsen minyak AS sedang beradaptasi dengan perubahan dinamika pasar global.
Dengan rangkaian peristiwa ini, pasar minyak dunia menjadi semakin kompleks dan penuh tantangan. Keputusan strategis dari aktor utama seperti Maersk dan data ekonomi AS yang positif menjadi pendorong kenaikan harga, meskipun terdapat ketidakpastian akibat ketegangan geopolitik di Timur Tengah. Investor dan pelaku pasar diharapkan untuk tetap waspada terhadap pergerakan harga minyak yang mungkin terus berfluktuasi mengikuti dinamika global yang terus berubah.