STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Badan Pusat Statistik (BPS) mengumumkan, pada Oktober 2022 Indonesia mengalami inflasi year on year (YOY) sebesar 5,71%. Inflasi YOY tertinggi terjadi di Tanjung Selor sebesar 9,11% dan terendah terjadi di Ternate sebesar 3,32%.
Menurut siaran pers BPS, Selasa (1/11), tingkat deflasi month to month (m-to-m) Oktober 2022 sebesar 0,11% dan tingkat inflasi year to date (y-to-d) Oktober 2022 sebesar 4,73%.
Inflasi terjadi karena kenaikan harga. Ini ditunjukkan oleh naiknya sebagian besar indeks kelompok pengeluaran, yaitu kelompok makanan, minuman dan tembakau sebesar 6,76%; kelompok pakaian dan alas kaki sebesar 1,50%; kelompok perumahan, air, listrik, dan bahan bakar rumah tangga 3,30%.
Selain itu kelompok perlengkapan, peralatan dan pemeliharaan rutin rumah tangga mengalami inflasi 5,08%; kelompok kesehatan sebesar 2,70%; kelompok transportasi 16,03%; kelompok rekreasi, olahraga, dan budaya sebesar 2,85%; kelompok pendidikan 2,74%; kelompok penyediaan makanan dan minuman/restoran sebesar 4,72%; dan kelompok perawatan pribadi dan jasa lainnya sebesar 5,41%.
Sementara kelompok pengeluaran yang mengalami penurunan indeks, yaitu kelompok informasi, komunikasi, dan jasa keuangan sebesar 0,42%.