Kamis, Maret 20, 2025
26.9 C
Jakarta

BTN Kian Solid, Siap Jadi Motor Penggerak Ekonomi Nasional

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank Tabungan Negara (Persero) Tbk (BBTN) atau BTN mencatat kinerja solid sepanjang 2024. Penyaluran kredit dan penghimpunan dana pihak ketiga (DPK) terus tumbuh, seiring meningkatnya permintaan di sektor perumahan.

Corporate Secretary BTN, Ramon Armando, mengatakan sektor perumahan punya efek besar terhadap perekonomian. “Belum ditambah lagi tenaga kerja yang bisa diserap sektor perumahan mencapai sekitar 500.000 setiap tahunnya,” ujarnya dalam keterangan tertulis, Sabtu (22/2).

Hingga akhir 2024, BTN menyalurkan kredit dan pembiayaan sebesar Rp357,97 triliun, naik 7,3% secara tahunan (yoy) dari Rp333,69 triliun pada 2023. Kredit KPR Subsidi tumbuh 7,5% yoy menjadi Rp173,84 triliun, sementara KPR Non Subsidi naik 10,2% yoy ke Rp105,95 triliun.

DPK BTN juga melonjak 9,1% yoy menjadi Rp381,67 triliun dari Rp349,93 triliun pada 2023. Porsi dana murah (CASA) naik ke 54,1% dari sebelumnya 53,7%. “Pertumbuhan DPK BTN lebih tinggi dari industri yang hanya 4,48% yoy,” kata Ramon.

Transformasi digital turut berkontribusi pada pertumbuhan BTN. Aplikasi mobile banking yang diperbarui menjadi Bale by BTN mencatat 2,2 juta pengguna pada akhir 2024, meningkat 107% yoy. “Kami optimistis jumlah user bisa tembus 3,6 juta hingga 4 juta tahun ini,” tambahnya.

Kepercayaan masyarakat terhadap BTN juga semakin kuat. Sebagai bank BUMN, BTN diawasi oleh pemerintah, OJK, Bank Indonesia, dan dijamin LPS. “BTN selalu mengedepankan prinsip good corporate governance (GCG), sehingga wajar jika masyarakat merasa aman menyimpan dananya,” tegas Ramon.

BTN berencana terus tancap gas dalam transformasi bisnis 2025-2029. Fokus utama adalah menjadi bank transaksi yang memperkuat pendanaan berbasis tabungan. “Kami tidak hanya fokus ekspansi kredit, tetapi juga memperkuat pendanaan yang lebih stabil, efisien, dan sehat,” pungkasnya.

Artikel Terkait

Dolar AS Pangkas Penguatan Usai Keputusan The Fed

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) - Dolar Amerika Serikat (AS) mengurangi penguatannya...

Pendapatan Tumbuh, Rugi Bukalapak Naik 13,97%. Ini Penyebabnya

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT Bukalapak.Com Tbk (BUKA) mencatat pendapatan...

Turun 22,05%, Laba Distributor BBM (AKRA) Rp2,39 Triliun pada 2024, Ini Penyebabnya!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) - PT AKR Corporindo Tbk (AKRA) membukukan...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini