STOCKWATCH.ID (HONGKONG) – Bursa saham Asia-Pasifik berakhir dengan hasil yang beragam pada penutupan perdagangan hari Kamis (3/10/2024) waktu setempat. Salah satu yang menjadi sorotan adalah kejatuhan indeks Hang Seng Hong Kong.
Mengutip CNBC International, indeks Hang Seng melemah 1,47% menjadi 22.113,51. Penurunan ini mengakhiri reli selama enam hari berturut-turut, yang sebelumnya dipicu oleh stimulus ekonomi dari China. Namun, efek dari stimulus tersebut mulai melemah, menyebabkan pasar kehilangan momentum.
Sektor properti mengalami tekanan terbesar. Hang Seng Mainland Properties Index sempat anjlok hingga 10%, meski pada akhirnya mampu memangkas sebagian kerugiannya. Hang Seng Tech Index juga tidak luput dari koreksi, melemah 3,46% ke posisi 4.978,64.
Pasar saham di Tiongkok daratan masih tutup hingga 8 Oktober, sehingga investor mengandalkan perkembangan kebijakan stimulus terbaru dari pemerintah. Namun, menurut analis dari Nomura, Ting Lu, skala dan dampak kebijakan selanjutnya masih belum pasti. “Investor perlu lebih berhati-hati dalam merespons euforia pasar saat ini,” jelas Lu dalam laporannya.
Berbeda dengan Hong Kong, pasar saham Jepang bergerak lebih positif. Indeks Nikkei 225 mencatat kenaikan hampir 2% dan ditutup di level 38.552,06. Sementara itu, Topix juga naik 1,2% ke 2.683,71. Yen Jepang menguat tipis menjadi 146,42 per US$, setelah sehari sebelumnya melemah tajam.
Perdana Menteri Jepang yang baru, Shigeru Ishiba, menegaskan bahwa kondisi ekonomi Jepang saat ini tidak memungkinkan adanya kenaikan suku bunga lagi. Komentar ini disampaikannya setelah pertemuan dengan Gubernur Bank of Japan, Kazuo Ueda, yang menegaskan perlunya kebijakan moneter yang lebih longgar.
Di Australia, investor mencermati data ekonomi yang bervariasi. Indeks PMI gabungan Judo Bank turun ke 49,6 pada bulan September, lebih rendah dibandingkan 51,7 di Agustus. Meski surplus perdagangan Australia di bulan Agustus tercatat sebesar AU$5,64 miliar, angka ini tetap lebih rendah dari bulan sebelumnya yang mencapai AU$6,01 miliar. Pasar saham Australia, S&P/ASX 200, hanya bergerak sedikit dan ditutup di level 8.205,2.
Sementara itu, pasar saham Korea Selatan tutup memperingati Hari Yayasan Nasional, dan Taiwan juga masih tutup karena ancaman Topan Krathon yang membawa hujan lebat dan angin kencang.
Di sisi lain, ketegangan geopolitik di Timur Tengah juga turut mempengaruhi sentimen pasar. Konflik yang semakin memanas antara Israel, Lebanon, dan Iran menambah kekhawatiran akan ketidakpastian lebih lanjut di kawasan tersebut.