STOCKWATCH.ID (NEWYORK) – Harga minyak mentah dunia longsor pada penutupan perdagangan Senin (14/8/2023) waktu setempat atau Selasa pagi (16/8/2023) WIB. Tergelincirnya harga komoditas tersebut antara lain dipicu oleh lambatnya pemulihan ekonomi Tiongkok dan mengamuknya dolas Amerika Serikat (AS).
Harga minyak mentah berjangka West Texas Intermediate (WTI) untuk pengiriman September 2023 ditutup tergerus 68 sen, atau sekitar 0,82%, menjadi US$82,51 per barel di New York Mercantile Exchange.
Adapun harga minyak mentah berjangka Brent untuk pengiriman Oktober 2023 berakhir berkurang 60 sen, atau sekitar 0,69%, menjadi US$86,21 per barel di London ICE Futures Exchange.
Harapan terhadap ekonomi Tiongkok kian memudar seiring lambatnya pemulihan ekonomi di negara itu. Kondisi ini membuat permintaan minyak mentah dari Tiongkok sulit untuk kembali ke tingkat sebelum terjadi pandemi COVID-19.
Di sisi lain, keperkasaan dolar As ikut punya andil sehingga harga minyak mentah dunia merosot. Pasalnya, penguatan nilai tukar dolar AS membuat harga minyak mentah dunia yang diperdagangkan dalam mata uang tersebut menjadi lebih mahal bagi pemilik dana dalam mata uang lain.