Senin, Maret 17, 2025
25.9 C
Jakarta

Dolar AS Melemah! Euro Melesat, Pasar Pantau Negosiasi Ukraina

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) – Nilai tukar dolar AS tergelincir pada penutupan perdagangan Senin (3/3/2025) waktu setempat atau Selasa pagi (4/3/2025) WIB. Sebaliknya, euro melonjak seiring optimisme pasar terhadap peningkatan belanja fiskal di Eropa dan potensi kesepakatan damai di Ukraina.

Mengutip CNBC International, euro naik 1% ke level US$1,0492, menjauh dari posisi terendah pada Jumat di US$1,0359. Penguatan ini terjadi setelah Presiden Ukraina, Volodymyr Zelenskiy, mendapat sambutan hangat di Inggris, meskipun pertemuannya dengan Presiden AS, Donald Trump, pada Jumat lalu berakhir buruk.

Perdana Menteri Inggris, Keir Starmer, menyebut para pemimpin Eropa telah sepakat untuk menyusun rencana perdamaian yang akan diajukan ke Washington. Namun, Kremlin menegaskan bahwa seseorang harus memaksa Zelenskiy untuk menyetujui perdamaian.

Pasar juga mencermati rencana Presiden Komisi Eropa, Ursula von der Leyen, yang akan menginformasikan negara anggota pada Selasa tentang strategi memperkuat industri pertahanan dan kapabilitas militer Uni Eropa.

Analis menilai potensi kesepakatan damai di Ukraina dan peningkatan belanja fiskal di zona euro dapat mendorong pertumbuhan ekonomi di masa depan, sehingga memperkuat mata uang euro.

Robin Winkler, Kepala Ekonom Jerman di Deutsche Bank, mengatakan Jerman tengah mengalami perubahan kebijakan besar. “Bahkan jika dihabiskan selama sepuluh tahun, jumlah ini setara dengan investasi yang telah dilakukan negara ini di Jerman Timur sejak reunifikasi,” ujarnya, merujuk pada laporan eksklusif Reuters tentang rencana belanja Jerman.

Partai-partai yang tengah bernegosiasi untuk membentuk pemerintahan baru di Jerman mempertimbangkan pendirian dua dana khusus senilai ratusan miliar euro untuk pertahanan dan infrastruktur. Deutsche Bank pun mengubah pandangannya menjadi netral terhadap pasangan mata uang euro/dolar dan melihat potensi penguatan jika kebijakan fiskal Jerman benar-benar mengalami perubahan signifikan.

Selain terhadap dolar AS, euro juga menguat terhadap mata uang safe-haven lainnya. Mata uang ini naik 1,3% menjadi 158,30 terhadap yen Jepang dan menguat 0,68% menjadi 0,9433 terhadap franc Swiss.

Minna Kuusisto, Kepala Analis Makro Global dan Geopolitik di Danske Bank, menegaskan bahwa Eropa membutuhkan strategi yang jelas untuk menjaga dukungan bagi Ukraina. “Kami berpendapat bahwa mempersenjatai Ukraina adalah pilihan termurah bagi Eropa,” katanya.

Dolar AS juga tertekan oleh spekulasi mengenai kebijakan tarif yang akan diterapkan Trump. Pekan lalu, Trump mengancam akan mengenakan tarif “resiprokal” sebesar 25% terhadap mobil dan barang-barang Eropa lainnya. Namun, analis menilai penerapan tarif selektif terhadap impor esensial dari AS akan memiliki dampak lebih kecil dibandingkan tarif 25% secara menyeluruh terhadap ekspor Uni Eropa.

Indeks dolar AS, yang mengukur kekuatan mata uang terhadap euro, poundsterling, yen, dolar Kanada, dan dua mata uang utama lainnya, turun 0,35% ke level 106,90.

Francesco Pesole, analis di ING, menyebut masih ada peluang bagi dolar untuk menguat di tengah kebijakan tarif berikutnya. “Kami tetap bullish pada dolar menjelang putaran tarif berikutnya, tetapi jika perkiraan kami benar bahwa tarif akan ditunda dan data ekonomi AS melemah, ini bukan pekan yang baik bagi dolar,” katanya.

Di luar pergerakan mata uang utama, Bitcoin sempat melonjak mendekati US$95.000 setelah Trump mengumumkan token tersebut akan dimasukkan dalam cadangan strategis kripto yang baru. Bitcoin diperdagangkan di level US$92.077 pada Senin.

Dolar Kanada dan peso Meksiko masing-masing menguat sekitar 0,30%, dengan dolar Kanada di level C$1,4428 per dolar AS, dan peso Meksiko di level 20,445 per dolar AS. Hal ini terjadi di tengah negosiasi perdagangan yang berlanjut antara Kanada, Meksiko, dan AS.

Mata uang yen Jepang juga menguat 0,40% terhadap dolar AS, diperdagangkan di level 150,60 per dolar.

Artikel Terkait

Dolar AS Melemah Terhadap Euro, Tapi Menguat Lawan Yen dan Franc

STOCKWATCH.ID (WASHINGTON) - Dolar Amerika Serikat (AS) melemah terhadap...

SeaBank, Bank Jago, atau Bank Neo? Ini Bank Digital yang Paling Dipilih Orang Indonesia!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – Ipsos, perusahaan riset pasar global, melakukan...

Rugi Rp7,38 Triliun Tahun Lalu, Ini Jurus KB Bank Biar Balik Untung di 2025!

STOCKWATCH.ID (JAKARTA) – PT Bank KB Bukopin Tbk (BBKP)...

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini

Berita Terbaru

Anda tidak dapat copy content di situs ini